Wakil Presiden AS Mike Pence telah melewati badai yang mengguncang Gedung Putih dengan mendukung presiden Trump dalam persidangan pemakzulan dan mengalami banyak perombakan dalam kabinet. Pence pernah menjabat sebagai utusan internasional dan memiliki peran utama dalam penanggulangan COVID-19. Mantan Gubernur Indiana itu akan tampil mendampingi Trump dalam pemilu November mendatang.
Pada hari Selasa (11/8), kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengumumkan telah memilih Kamala Harris sebagai pasangannya dalam pemilihan November mendatang. Biden menyebutnya sebagai “pejuang yang tak kenal takut bagi orang kecil, dan salah seorang abdi negara terbaik”.
Harris menjadi perempuan kulit hitam pertama, sekaligus keturunan India pertama, dan hanya perempuan keempat dalam sejarah terpilih untuk dicalonkan sebagai wakil presiden oleh sebuah partai besar.
Senator dari California dan mantan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Harris mengatakan "merasa terhormat" untuk dipilih dan berpandangan Joe Biden dapat mempersatukan rakyat Amerika.
Analis menyatakan Harris merupakan pilihan aman yang akan membantu Biden mendapatkan suara dari kelompok demografis penting- pemilih keturunan Afrika-Amerika.
Robert Griffin, direktur penelitian untuk Democracy Fund Voter Study Group mengatakan, “Joe Biden mungkin mencalonkan diri agak terlambat dibanding ketika Hillary Clinton mencalonkan diri dalam pemilu 2016 untuk merebut suara pemilih warga kulit hitam yang lebih muda, terutama pria. Jadi, salah satu yang ia mungkin lakukan dalam kampanye, benar-benar fokus pada komunitas itu untuk mendapatkan kembali dukungan mereka seperti tahun 2016.”
Sementara di Partai Republik, diumuman bahwa Mike Pence kembali akan menjadi pasangan Trump. Mantan Gubernur Indiana itu telah menjadi pendukung Trump sejak awal. Pence memainkan peran pengganti bagi Trump, kata seorang sejarawan wakil presiden Joel Goldstein, dari Fakultas Hukum Universitas Saint Louis. “Ia menjadi penasehat bagi Trump. Pence bekerjasama dengan Kongres sebagai penghubung ke lembaga legislatif. Ia juga melakukan kunjungan diplomatik ke sejumlah negara.”
Sejumlah wakil presiden Amerika tidak selalu memiliki peran aktif. Sebagai wapres, Lyndon Johnson selalu dibayangi oleh Presiden John Kennedy. Namun para analis mengamati hal itu berubah dalam beberapa pemerintahan terakhir di AS. “Wakil presiden, menurut pengamatan saya benar-benar berubah, dimulai dari pemerintahan Carter-Mondale di mana wapres menjadi dewan penasehat lintas lembaga dan mencari jalan keluar ketika presiden bermasalah. Itu pola dasar yang berlaku bagi semua presiden sejak saat itu dengan beberapa variasi.”
Para pakar mencatat Pence memang memainkan peran dalam penarikan pasukan federal di tengah kerusuhan yang terjadi di Portland setelah beberapa pejabat wilayah setempat menyatakan kehadiran mereka justru memperburuk keadaan.
Di depan umum, selalu setia pada atasannya, selalu berada di belakang presiden, dan tidak jelas dampak peran Pence dalam pemerintahan Trump. Apakah ia akan membuat perbedaan dalam pemilu November mendatang, belum diketahui. Sebagian besar pakar menilai pilpres itu sebagai referendum terhadap Trump.
Dalam beberapa minggu ke depan, baik tim kampanye Trump maupun Biden akan bersaing untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan Harris bagi rakyat Amerika.[mg/ii]