Perdagangan saham di bursa New York dibuka kembali hari Rabu (8/7) setelah dihentikan selama hampir empat jam karena alasan teknis yang tidak diketahui.
Para pejabat tertinggi keamanan dan penegak hukum Amerika mengatakan mereka tidak melihat kaitan antara penutupan di Bursa Saham New York itu dan penghentian sementara penerbangan maskapai United Airlines serta kemacetan sementara laman Wall Street Journal.
“Kami tidak melihat adanya indikasi pembobolan atau serangan dunia maya,” kata Direktur FBI James Corney kepada Komisi Intelijen Senat.
Sebelum perdagangan saham dihentikan pukul 11:30 pagi di New York, indeks-indeks utama AS turun lebih dari 1 persen. Para analis mengatakan kehawatiran akan pertumbuhan ekonomi China yang melamban dan gangguan bursa saham serta krisis utang Yunani mengkhawatirkan sebagian penanam modal.
Pimpinan S.E.C Amerika, yang mengawasi dan mengatur pasar keuangan, mengatakan bahwa semua saham yang didaftar di bursa New York “terus diperjual belikan dengan normal melalui tempat-tempat jual beli atau bursa lain."
Bursa keuangan lain di New York dan kota lain di Amerika Serikat terus berjalan dengan normal, kata para pejabat. Wall Street Journal melaporkan bahwa S&P 500 dan indeks saham lain hampir tidak berubah dari ketika sebelum bursa New York dihentikan.
Pada waktu bursa tutup, indeks Dow Jones turun 261 poin, atau 1,5 persen, menjadi 17.515. Standard and Poor’s 500 turun 34 poin atau 1,7 persen menjadi 2.046 dan Nasdaq turun 87 poin atau 1,8 persen menjadi 4.909.