Tautan-tautan Akses

Perdebatan Politik Memanas Jelang Kedatangan Trump ke Pengadilan


Mantan Presiden Donald Trump pada Konvensi Partai Republik di Greensboro, North Carolina, Sabtu, 10 Juni 2023. (AP Photo/Chuck Burton)
Mantan Presiden Donald Trump pada Konvensi Partai Republik di Greensboro, North Carolina, Sabtu, 10 Juni 2023. (AP Photo/Chuck Burton)

Mantan Presiden Amerika Donald Trump diperkirakan akan didakwa secara resmi pada Selasa (13/6) atas dugaan menyimpan dokumen rahasia. Wartawati VOA Veronica Balderas Iglesias melaporkan intensitas debat opini seputar kasus ini semakin meningkat dan cenderung berpihak pada partai masing-masing.

Menjelang penampilan Donald Trump dalam ruang sidang Florida pada Selasa (13/6), diskusi publik tentang dakwaan terbarunya berkembang. Trump menghadapi 37 dakwaan, termasuk dugaan menyimpan informasi rahasia pertahanan nasional, konspirasi, menghalangi proses hukum, dan membuat pernyataan bohong.

Perdebatan Politik Memanas Jelang Kedatangan Trump ke Pengadilan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:40 0:00

Menurut pendapat Senator Lindsey Graham dari fraksi Republik yang diwawancara untuk acara ABC This Week, tuduhan tersebut merupakan upaya "mendelegitimasi" mantan presiden.

Senator AS Lindsey Graham dalam wawancara dengan media, 26 Mei 2023. (REUTERS/Alina Smutko)
Senator AS Lindsey Graham dalam wawancara dengan media, 26 Mei 2023. (REUTERS/Alina Smutko)

“Kalian menuduhnya sebagai mata-mata, (tetapi) itu tidak akan mengubah dukungan saya untuk Donald Trump. Dia tidak bersalah sampai terbukti bersalah. Tetapi apa yang hendak saya sampaikan, saya meminta maaf karena saya tidak melakukannya dengan lebih baik, adalah bahwa sebagian besar orang Republik percaya bahwa undang-undang kini adalah alat politik,” jelas Lindsey Graham.

Tidak ada bukti bahwa penyelidikan dokumen rahasia, yang dipimpin Jaksa Khusus Jack Smith, telah dijadikan senjata, ujar Senator dari fraksi Demokrat, Chris Coons, kepada TV ABC.

Senator Demokrat Chris Coons. (Tangkapan layar video)
Senator Demokrat Chris Coons. (Tangkapan layar video)

“Meskipun Presiden Trump melakukan ofensif tadi malam, telah menyerang Departemen Kehakiman, telah menuntut disetopnya dana FBI, saya tetap percaya bahwa ia akan mendapatkan proses hukum yang menjadi haknya. Dan pada akhirnya, juri, yang adalah warga negara Amerika, rekan-rekannya, akan menentukan apakah dia dituntut dengan benar atau tidak dan apakah dia melanggar hukum pidana federal atau tidak.”

Trump mengumumkan dakwaan tersebut di situs Truth Social miliknya. Ia menulis dengan huruf besar bahwa ia tidak bersalah. Tidak ada mantan presiden Amerika yang menghadapi dakwaan federal.

FILE - Jaksa Agung (saat itu) William Barr berbicara dalam konferensi pers di Departemen Kehakiman, Washington, 21 Desember 2020. (Michael Reynolds/Pool via AP, File)
FILE - Jaksa Agung (saat itu) William Barr berbicara dalam konferensi pers di Departemen Kehakiman, Washington, 21 Desember 2020. (Michael Reynolds/Pool via AP, File)

Diwawancarai "Fox News Sunday," mantan Jaksa Agung William Barr, yang bertugas dalam pemerintahan Trump, mengkritik keras perilaku Trump yang mendorong penyelidikan itu. Ia menyebut Trump "ceroboh".

“Rencana pertempuran untuk menyerang negara lain atau dokumen Departemen Pertahanan tentang kemampuan kita, bukanlah dokumen pribadi Donald J. Trump. Menurut saya, pemerintah telah bertindak secara bertanggung jawab. Mereka telah memberinya kesempatan untuk mengembalikan dokumen-dokumen itu,” kata William Barr.

Sementara ini, dukungan untuk Trump kuat bahkan di antara kandidat Partai Republik yang berusaha mendapatkan pencalonan partai mereka untuk pemilihan presiden 2024.

Kandidat presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy dalam acara "State of the Union" di TV CNN mengatakan, “Saya pribadi sama sekali tidak percaya pada tuduhan yang tidak jelas itu. Jadi, jika itu benar, menurut saya itu cerminan penilaian yang sangat buruk. Saya skeptis bahwa itu benar. Tetapi intinya adalah kita tidak bisa menyamakan penilaian yang buruk dengan pelanggaran hukum.”

Jika Trump dinyatakan bersalah, ia akan menghadapi hukuman penjara. Tetapi, menurut pakar hukum, tidak ada undang-undang yang akan mencegahnya mencalonkan diri lagi menjadi presiden. [ka/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG