Kapten kapal asal Jerman, Carola Rackete, menjadi berita hangat di media internasional karena secara paksa berhenti di pelabuhan Italia dengan migran-migran yang diselamatkan. Hari ini, Kamis (18/7), ia menghadapi pemeriksaan oleh seorang jaksa penuntut Italia atas tuduhan membantu migrasi yang ilegal.
Kapten Sea-Watch 3 itu diperkirakan akan diperiksa di Kota Agrigento, Sisilia selatan.
Rackete ditangkap pada 29 Juni karena memasuki pelabuhan Lampedusa, Italia meskipun ada veto yang diberlakukan oleh Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini, dari sayap kanan. Ia menabrakkan kapal penjaga pantai yang menghalanginya, untuk mendaratkan 40 migran setelah kapalnya dua minggu terapung di laut.
Seorang hakim membatalkan penangkapannya tiga hari kemudian, mengatakan, kapten perempuan berusia 31 tahun itu hanya bertindak untuk menyelamatkan nyawa.
Tetapi Sea-Watch 3 tetap berada dalam tahanan polisi di pelabuhan Sisilia, Licata dan Rackete masih menjadi obyek dari dua penyelidikan – pertama, memasuki perairan Italia meskipun ada perintah langsung untuk berhenti. Kedua, ia membantu migrasi ilegal.
Rackete akan disidang pada Kamis (18/7), dan harus menjelaskan mengapa awaknya menyelamatkan para migran tanpa menunggu penjaga pantai Libya, yang memiliki yurisdiksi atas perairan tempat mereka diselamatkan.
Dia juga akan ditanyai mengapa ia berlayar dengan kapal berbendera Belanda ke Italia, tidak ke pelabuhan Libya atau Tunisia. [ps/ft]