Kedua pejabat tinggi itu menunjukkan hasrat untuk bekerjasama, tidak saja dalam menyelesaikan krisis di Suriah dan kelompok teroris ISIS, tetapi juga kerusuhan di Ukraina.
Kerry mengatakan kedua pihak telah membuktikan bahwa secara diplomatik mereka efektif.
“Yang penting dicatat adalah meskipun ada perbedaan-perbedaan diantara kami, kami bisa bekerja secara efektif tentang isu-isu tertentu dan Rusia telah memberikan sumbangan penting dalam dialog tentang perjanjian nuklir dengan Iran, dan dalam kedua perundingan di Wina, Rusia telah memberi sumbangan penting bagi kemajuan yang kita capai,” kata Kerry.
Berbicara lewat penerjemah, Lavrov mengatakan ingin melanjutkan dialog tentang isu-isu yang digagas Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Barack Obama.
“Dalam beberapa bulan terakhir ini kedua presiden sudah beberapa kali membahas isu tentang kegiatan kontra-teroris. Dalam hal ini beberapa isu utama harus dibahas dalam konteks melawan kelompok ISIS,” tambah Kerry.
Kerry terbang ke Moskow dari Paris, di mana ia mengikuti pertemuan tingkat menteri yang dipimpin Perancis tentang Suriah dan ISIS.
Pertemuan berikutnya dengan kelompok International Syria Support dijadwalkan akan berlangsung hari Jum’at (18/12) di New York. [em/ii]