Tim dari Iran dan kelompok negara kuat dunia bertemu untuk ketiga kalinya selagi mereka berusaha mencapai sebuah kesepakatan menyeluruh guna menjamin program nuklir Iran bertujuan damai.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, ketua perunding bagi kedua pihak memimpin sesi pembukaan hari Selasa di Wina.
Mereka ingin mencapai kesepakatan permanen sebelum akhir Juli, yang dikembangkan berdasarkan perjanjian interim yang mereka capai tahun lalu.
Menlu Amerika John Kerry mengatakan Iran punya kemampuan untuk menghasilkan cukup bahan untuk membuat sebuah bom nuklir dalam waktu dua bulan, tapi belum tentu punya kemampuan untuk membuat senjata.
Kerry mengatakan jika Iran terus membuat bahan-bahan pada laju produksi tersebut dan tidak memperpanjang jadwal produksi maka akan ada konsekuensinya.
Berdasarkan perjanjian interim, Iran setuju untuk mengurangi kegiatan nuklirnya yang paling sensitif sementara kelompok negara kuat, yang meliputi Amerika, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Jerman memberi kelonggaran sanksi yang terbatas.
Kedua pihak sebelumnya mengatakan mereka ingin mulai menyusun perjanjian permanen bulan depan.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, ketua perunding bagi kedua pihak memimpin sesi pembukaan hari Selasa di Wina.
Mereka ingin mencapai kesepakatan permanen sebelum akhir Juli, yang dikembangkan berdasarkan perjanjian interim yang mereka capai tahun lalu.
Menlu Amerika John Kerry mengatakan Iran punya kemampuan untuk menghasilkan cukup bahan untuk membuat sebuah bom nuklir dalam waktu dua bulan, tapi belum tentu punya kemampuan untuk membuat senjata.
Kerry mengatakan jika Iran terus membuat bahan-bahan pada laju produksi tersebut dan tidak memperpanjang jadwal produksi maka akan ada konsekuensinya.
Berdasarkan perjanjian interim, Iran setuju untuk mengurangi kegiatan nuklirnya yang paling sensitif sementara kelompok negara kuat, yang meliputi Amerika, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Jerman memberi kelonggaran sanksi yang terbatas.
Kedua pihak sebelumnya mengatakan mereka ingin mulai menyusun perjanjian permanen bulan depan.
