Sebuah toko koperasi bernama "French Broad Food" yang terletak di kota Asheville, North Carolina bergerak dalam bisnis jual beli produk organik dan makanan sehat. Salah satu produk yang dijual di toko ini adalah makanan khas Indonesia, tempe.
Ada berbagai merek tempe tersedia di toko ini, namun yang paling laris adalah produk lokal bermerek "Smiling Harah Tempeh" yang dijual mentah dan sudah dimasak. Adapun pemilik perusahaan tempe keluarga ini adalah pasangan suami-istri Chad Oliphant dan Sarah Yancey.
"Saya sangat suka tempe dan tempe juga merupakan produk yang sangat menonjol karena itu homemade, jadi jarang tersedia di toko-toko. Karena itulah kami memproduksi tempe di Ashville untuk mengembangkan makanan buatan lokal," ujar Chad kepada VOA Indonesia.
Chad mempelajari proses fermentasi dan cara membuat tempe karena dirinya pernah duduk di kursi microbiotic institute di Massachusetts. Berbekal dari pengetahuannya itu, pada tahun 2009 Chad dan istrinya mendirikan "Smiling Harah Tempeh" yang berarti perut bahagia. Ribuan produk tempe mereka dipasok ke berbagai restoran dan toko, tidak hanya di kota Ashville tapi juga di sejumlah daerah di kawasan Amerika bagian Selatan.
"Walaupun harganya agak mahal karena mereka perusahaan lokal dan kecil, tapi tempe buatan mereka sangat laku, lalu mereka juga membuat produk tempe yang sudah dibumbui dan ternyata laku juga," ujar Ryan Prenger selaku manajer dari toko "French Broad Food".
Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, "Smiling Harah Tempeh" juga menggunakan bahan baku lain yang tidak lazim digunakan oleh produsen tempe di Indonesia seperti kacang tolo dan polong hitam. Banyak konsumen yang senang dengan tempe non-kedelai ini
"Tempe ini enak dan teksturnya seperti daging ayam, enak pokoknya," komentar Judih McNamara, seorang warga Ashville yang juga pelaggan "Smiling Harah Tempeh".
Usaha tempe ini kini menjadi tumpuan hidup bagi Chad dan keluarganya, namun lebih dari itu, tempe juga menjadi jendela untuk mengenal Indonesia.
Di Amerika, tempe memang masih kalah populer dengan tahu. Namun Chad percaya warga Amerika akan makin menggemari tempe karena rasanya yang enak dan bergizi.