71 Orang tewas di dalam pesawat penumpang Rusia yang jatuh di dekat Moscow, demikian dikatakan pejabat-pejabat Rusia, Minggu (11/2).
"65 Penumpang dan enam awak di dalam pesawat itu, semuanya tewas," bunyi pernyataan kantor investigasi transportasi Rusia.
Pesawat berusia tujuh tahun itu menghilang dari radar beberapa menit setelah berangkat dari bandara terbesar kedua di Ibu Kota Rusia, Domodedovo, dan jatuh sampai 6.700 meter per menit pada detik-detik terakhir kecelakaan, demikian dilaporkan pelacak penerbangan FlightRadar24.
Jet regional An-148, yang dioperasikan Saratov Airlines, sedang dalam perjalanan dari Domodedovo ke kota Orsk, ketika jatuh di dekat Argunovo, sekitar 80 kilometer tenggara Moscow.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan "belasungkawa mendalam kepada mereka yang kehilangan anggota keluarga dalam kecelakaan itu," ujar juru bicara Putin, Dmitry Peskov.
Lokasi kecelakaan tertutup salju tebal, menunda akses ke daerah itu karena petugas penyelamat harus memarkir mobil dan jalan kaki ke lokasi kecelakaan.
Penyebab kecelakaan belum diketahui, namun kementerian transportasi Rusia sedang menyelidiki apakah cuaca buruk dan kesalahan manusia mungkin penyebabnya.
Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan ucapan duka cita kepada Putin dan rakyat Rusia. “AS sangat terpukul atas kematian tragis para penumpang Saratov Airlines Penerbangan 703. Kami sampaikan duka cita kepada keluarga para korban dan kepada rakyat Rusia,” kata pernyataan yang dirilis Gedung Putih.
Lokasi kecelakaan tertutup salju tebal, menunda akses ke daerah itu karena petugas penyelamat harus memarkir mobil dan jalan kaki ke lokasi kecelakaan.
Bandara itu telah menjadi fokus keprihatinan keamanan di masa lalu. Tahun 2004 penyerang bunuh diri Chechen menghancurkan dua pesawat yang lepas landas dari bandara itu, menewaskan 90 orang. Lalu pemboman di area kedatangan menewaskan 37 orang. [vm/ii/ka/jm]
