Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan PKB ke-34 hari Minggu malam (10/6) di Denpasar Bali mengharapkan agar Kegiatan tahunan pesta kesenian Bali bisa menjadi ajang diplomasi budaya antar negara.
Presiden Yudhoyono mengungkapkan, selama ini pelaksanaan PKB selalu mengangkat tema-tema yang mengedepankan rasa kebersamaan, persaudaraan dan toleransi dalam penciptaan karya seni.
Menurut Presiden SBY, sudah selayaknya pesta kesenian Bali dijadikan sarana untuk memajukan persahabatan antar bangsa dan membangun kebersamaan bagi terwujudnya perdamaian.
“....serta (untuk) membangun kebersamaan bagi terwujudnya dunia yang damai, yang adil, dan yang sejahtera. Kita berprihatin dan sedih, di banyak belahan bumi saat ini tragedi kemanusiaan dan kekerasan masih terjadi, oleh karena itu dari Pulau Dewata ini, Indonesia mengajak dan menyerukan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia untuk kembali ke cara damai dalam menyelesaikan konflik apapun,” ujar Presiden SBY.
Presiden Yudhoyono menegaskan bahwa upaya mewujudkan perdamaian di dunia bukan hanya kesempatan tetapi juga sebuah pilihan. Ia menambhkan, “Merajut perdamaian yang hakiki, bukan hanya kesempatan tetapi juga pilihan yang harus kita jalankan secara bersama dengan mengedepankan prinsip keharmonisan kedamaian dan kesejahteraan umat manusia.”
Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan pesta kesenian Bali dalam perkembangannya bukan hanya sebagai ajang pelestarian seni dan budaya Bali, tetapi kini juga telah menjadi bagian dari promosi pariwisata Bali
“Sehingga menjadi jendela cakrawala pandang, masyarakat luas tentang kekhasan dan seni budaya yang dimiliki masyarakat Bali , yang tetap lestari sampai sekarang, yang akan ditampilkan secara penuh, selama berlangsungnya pesta kesenian Bali,” papar Mangku Pastika.
Made Mangku Pastika mengatakan, pelaksanaan pesta kesenian Bali pada tahun ini tidak saja diikuti oleh kelompok kesenian dari 9 kabupaten kota di Bali, tetapi juga diikuti oleh kelompok kesenian dari Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Timur dan Maluku.
Selain itu, juga terdapat kelompok kesenian dari Amerika Serikat, Jepang, India dan Inggris. Secara keseluruhan kegiatan pentas seni dan budaya yang akan berlangsung hingga 9 Juli mendatang melibatkan sekitar 15.000 seniman dari dalam dan luar negeri.
Presiden Yudhoyono mengungkapkan, selama ini pelaksanaan PKB selalu mengangkat tema-tema yang mengedepankan rasa kebersamaan, persaudaraan dan toleransi dalam penciptaan karya seni.
Menurut Presiden SBY, sudah selayaknya pesta kesenian Bali dijadikan sarana untuk memajukan persahabatan antar bangsa dan membangun kebersamaan bagi terwujudnya perdamaian.
“....serta (untuk) membangun kebersamaan bagi terwujudnya dunia yang damai, yang adil, dan yang sejahtera. Kita berprihatin dan sedih, di banyak belahan bumi saat ini tragedi kemanusiaan dan kekerasan masih terjadi, oleh karena itu dari Pulau Dewata ini, Indonesia mengajak dan menyerukan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia untuk kembali ke cara damai dalam menyelesaikan konflik apapun,” ujar Presiden SBY.
Presiden Yudhoyono menegaskan bahwa upaya mewujudkan perdamaian di dunia bukan hanya kesempatan tetapi juga sebuah pilihan. Ia menambhkan, “Merajut perdamaian yang hakiki, bukan hanya kesempatan tetapi juga pilihan yang harus kita jalankan secara bersama dengan mengedepankan prinsip keharmonisan kedamaian dan kesejahteraan umat manusia.”
Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan pesta kesenian Bali dalam perkembangannya bukan hanya sebagai ajang pelestarian seni dan budaya Bali, tetapi kini juga telah menjadi bagian dari promosi pariwisata Bali
“Sehingga menjadi jendela cakrawala pandang, masyarakat luas tentang kekhasan dan seni budaya yang dimiliki masyarakat Bali , yang tetap lestari sampai sekarang, yang akan ditampilkan secara penuh, selama berlangsungnya pesta kesenian Bali,” papar Mangku Pastika.
Made Mangku Pastika mengatakan, pelaksanaan pesta kesenian Bali pada tahun ini tidak saja diikuti oleh kelompok kesenian dari 9 kabupaten kota di Bali, tetapi juga diikuti oleh kelompok kesenian dari Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Timur dan Maluku.
Selain itu, juga terdapat kelompok kesenian dari Amerika Serikat, Jepang, India dan Inggris. Secara keseluruhan kegiatan pentas seni dan budaya yang akan berlangsung hingga 9 Juli mendatang melibatkan sekitar 15.000 seniman dari dalam dan luar negeri.