Tautan-tautan Akses

Petir Tewaskan Hampir 50 Warga Uttar Pradesh, India


Perempuan petani menanam padi di sawah di desa Piparaon di pinggiran Prayagraj, di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, yang berdekatan dengan ladang di mana Khusboo Bind, tewas tersambar petir, 25 Juli 2022. (AP/Rajesh Kumar Singh)
Perempuan petani menanam padi di sawah di desa Piparaon di pinggiran Prayagraj, di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, yang berdekatan dengan ladang di mana Khusboo Bind, tewas tersambar petir, 25 Juli 2022. (AP/Rajesh Kumar Singh)

Tujuh orang, sebagian besar petani, tewas tersambar petir di sebuah desa di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, kata polisi, Kamis (28/7). Korban-korban itu menjadikan jumlah orang yang tewas akibat tersambar petir menjadi 49 orang di negara bagian itu pekan ini.

Para petani itu dilaporkan berlindung di bawah pohon selama hujan deras musiman yang diwarnai petir. Mereka tersambar dan tewas seketika, Selasa.

Tingginya jumlah korban tewas mendorong pemerintah mengeluarkan pedoman baru tentang bagaimana melindungi diri selama badai petir, kata juru bicara pemerintah negara bagian Shishir Singh. “Saat ini banyak orang meninggal karena petir daripada karena insiden lain terkait hujan,” kata Singh. Musim hujan di India berlangsung dari Juni hingga September.

Kolonel Sanjay Srivastava, seorang pejabat di Departemen Meteorologi India, mengatakan petir telah menewaskan hampir 750 orang di seluruh India sejak April. Itu termasuk 20 orang yang meninggal di negara bagian Bihar timur dalam dua hari terakhir, dan 16 lainnya di negara bagian Madhya Pradesh di India tengah, awal bulan ini.

Warga di tepi sungai Gangga yang terdampak banjir setelah hujan lebat mengguyur Allahabad, memindahkan barang-barang mereka dengan menggunakan sampan, 28 Juli 2022. (Sanjay KANOJIA / AFP)
Warga di tepi sungai Gangga yang terdampak banjir setelah hujan lebat mengguyur Allahabad, memindahkan barang-barang mereka dengan menggunakan sampan, 28 Juli 2022. (Sanjay KANOJIA / AFP)

Sunita Narain, direktur jenderal Pusat Sains dan Lingkungan, mengatakan pemanasan global berperan dalam meningkatnya jumlah petir. Kenaikan suhu satu derajat Celcius meningkatkan jumlah petir hingga 12 kali lipat.

Srivastava mengatakan bahwa penggundulan hutan, penipisan badan air, dan polusi berkontribusi pada perubahan iklim, yang pada akhirnya menyebabkan terciptanya lebih banyak petir.

J P Gupta, direktur Departemen Meteorologi, mengatakan badai dan petir meningkat tahun ini karena peningkatan polusi. “Suhu tanah yang tinggi menyebabkan penguapan badan air sehingga menambah kelembaban atmosfer. Kehadiran aerosol akibat polusi udara menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi awan petir untuk memicu aktivitas petir,'' kata Gupta.

Lebih dari 200 orang tewas akibat hujan lebat dan tanah longsor di sejumlah negara bagian India termasuk Assam, Manipur, Tripura dan Sikkim sejak 17 Mei. Ratusan ribu orang terpaksa mengungsi pada musim hujan. [ab/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG