Para pengguna Internet di China, negara dengan tradisi petisi yang panjang, meminta otoritas baru untuk menyelesaikan keluhan dan kontroversi seperti manfaat tahu (tofu) asin dan tahu manis, yaitu laman petisi Gedung Putih.
Merupakan prakarsa Presiden AS Barack Obama, sistem petisi daring itu dirancang sebagai "cara mudah untuk warga Amerika membuat suara mereka didengar," menurut laman tersebut. Namun ia sepertinya meremehkan daya tarik global laman tersebut dalam era Internet seperti sekarang ini.
"Kami meminta pemerintah AS membuat agar-agar tahu memiliki rasa resmi yang manis, melalui penambahan sirup, gula putih atau gula merah atau pemanis lainnya," ujar salah satu petisi tersebut, yang ditulis dalam bahasa China, dalam situs tersebut.
Jumlah penandatangan permintaan yang dibuat Selasa (7/5) itu terus meningkat. Sampai Rabu pagi, sudah ada lebih dari 1.000 tandatangan digital. Hal itu berarti masih jauh dari 100.000 tandatangan untuk mendapat tanggapan dari pemerintah Obama, sebuah batas yang diberikan oleh pemerintah.
Ada pembagian wilayah di China mengenai bagaimana agar-agar tahu seharusnya dikonsumsi, yaitu sedikit manis di banyak daerah di selatan dan asin di bagian utara.
Petisi yang datang dari China lainnya adalah "Kirim pasukan untuk membebaskan warga China," yang mendatangkan lebih dari 3.500 tandatangan.
Setengah protes setengah permohonan, petisi memiliki akar kuat di China, sebuah negara di mana pengadilan dilihat jauh dari jangkauan masyarakat biasa atau terikat pada pemerintah. Banyak yang meminta ganti rugi atas penyitaan tanah, pemecatan di pabrik, atau sengketa medis dan polisi.
Namun melakukannya di China dapat menjadi sesuatu yang berisiko, seringkali berujung penahanan di tempat rahasia yang disebut penjara hitam.
Permohonan-permohonan terkait China muncul seiring dengan permohonan-permohonan pada Obama untuk mengurangi kekerasan terkait senjata api dan meningkatkan anggaran untuk badan antariksa AS, NASA, dan tidak semuanya lucu.
Salah satu petisi adalah permohonan supaya Amerika Serikat mengekstradisi seorang tersangka peracunan mahasiswa pascasarjana China, Zhu Ling, pada 1994. Petisi itu menerima 134.000 tandatangan dalam lima hari. (Reuters)
Merupakan prakarsa Presiden AS Barack Obama, sistem petisi daring itu dirancang sebagai "cara mudah untuk warga Amerika membuat suara mereka didengar," menurut laman tersebut. Namun ia sepertinya meremehkan daya tarik global laman tersebut dalam era Internet seperti sekarang ini.
"Kami meminta pemerintah AS membuat agar-agar tahu memiliki rasa resmi yang manis, melalui penambahan sirup, gula putih atau gula merah atau pemanis lainnya," ujar salah satu petisi tersebut, yang ditulis dalam bahasa China, dalam situs tersebut.
Jumlah penandatangan permintaan yang dibuat Selasa (7/5) itu terus meningkat. Sampai Rabu pagi, sudah ada lebih dari 1.000 tandatangan digital. Hal itu berarti masih jauh dari 100.000 tandatangan untuk mendapat tanggapan dari pemerintah Obama, sebuah batas yang diberikan oleh pemerintah.
Ada pembagian wilayah di China mengenai bagaimana agar-agar tahu seharusnya dikonsumsi, yaitu sedikit manis di banyak daerah di selatan dan asin di bagian utara.
Petisi yang datang dari China lainnya adalah "Kirim pasukan untuk membebaskan warga China," yang mendatangkan lebih dari 3.500 tandatangan.
Setengah protes setengah permohonan, petisi memiliki akar kuat di China, sebuah negara di mana pengadilan dilihat jauh dari jangkauan masyarakat biasa atau terikat pada pemerintah. Banyak yang meminta ganti rugi atas penyitaan tanah, pemecatan di pabrik, atau sengketa medis dan polisi.
Namun melakukannya di China dapat menjadi sesuatu yang berisiko, seringkali berujung penahanan di tempat rahasia yang disebut penjara hitam.
Permohonan-permohonan terkait China muncul seiring dengan permohonan-permohonan pada Obama untuk mengurangi kekerasan terkait senjata api dan meningkatkan anggaran untuk badan antariksa AS, NASA, dan tidak semuanya lucu.
Salah satu petisi adalah permohonan supaya Amerika Serikat mengekstradisi seorang tersangka peracunan mahasiswa pascasarjana China, Zhu Ling, pada 1994. Petisi itu menerima 134.000 tandatangan dalam lima hari. (Reuters)