Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengakhiri tahun ke-10 kekuasaannya dengan pidato yang lebih banyak menyebutkan pabrik traktor dan seragam sekolah daripada senjata nuklir atau Amerika Serikat (AS), menurut ringkasan media pemerintah pada Sabtu (1/1).
Tujuan utama Korea Utara untuk 2022 adalah memulai pembangunan ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat karena menghadapi "perjuangan hidup dan mati yang hebat," kata Kim dalam pidato pada Jumat (31/12) di akhir Rapat Pleno ke-4 Komite Sentral ke-8. Partai Pekerja Korea (WPK), yang dimulai pada Senin (3/12).
Pertemuan itu bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kim mengambil alih kepemimpinan di Korea Utara setelah kematian ayahnya pada 2011.
Kim menggunakan pidato sebelumnya sekitar Tahun Baru untuk membuat pengumuman kebijakan utama, termasuk meluncurkan keterlibatan diplomatik yang signifikan dengan Korea Selatan dan AS
Namun ringkasan pidatonya yang diterbitkan di media pemerintah Korea Utara tidak menyebutkan secara spesifik tentang AS, hanya mengacu pada diskusi yang tidak ditentukan tentang hubungan antar-Korea dan "urusan luar."
Fokus domestik pidato tersebut menggarisbawahi masalah ekonomi yang dihadapi Kim di dalam negeri, di mana kebijakan menutup perbatasan untuk mencegah pandemi yang dipaksakan telah membuat Korea Utara lebih terisolasi daripada sebelumnya. Organisasi bantuan internasional memperingatkan kemungkinan kekurangan pangan dan krisis kemanusiaan.
"Tugas utama yang dihadapi Partai dan rakyat kita tahun depan adalah memberikan jaminan yang pasti untuk pelaksanaan rencana lima tahun dan membawa perubahan yang luar biasa dalam pembangunan negara dan standar hidup rakyat," kata Kim sebagaimana dikutip dari Reuters. [ah]
