Perdana Menteri Australia Tony Abbott menjanjikan sebuah investigasi bagaimana seorang pria kelahiran Iran yang sakit jiwa dengan sejarah kekerasan dan ekstremisme, bisa melakukan penyanderaan maut pekan ini di sebuah kafe di Sydney.
Man Haron Monis, Senin (15/12), menyerbu kafe coklat Lindt di pusat kota Sydney, menyandera 17 orang. Monis (50 tahun) bersama dua sandera, terbunuh pada saat tim komando polisi menyerbu kafe tersebut.
Monis ternyata dikenal di kalangan kepolisian Australia. Dia hidup bebas dengan uang jaminan setelah didakwa membantu membunuh mantan isterinya. Dia juga dihadapkan pada lebih dari 40 dakwaan telah melakukan pelecehan seksual serta tindakan mesum lainnya.
Hari Rabu (17/12), PM Abbott menyampaikan dalam sebuah konferensi pers, dia ingin tahu mengapa Monis tidak diawasi atau dipenjarakan.
Monis tidak tercantum dalam daftar teroris atau orang yang harus diawasi, meskipun telah berulang kali melontarkan berbagai kecaman terhadap pemerintah Australia melalui internet, termasuk beberapa pernyataan mendukung kelompok ISIS.
PM Abbott berniat menerbitkan sebuah laporan yang transparan mengenai asal-muasal penyanderaan tersebut, dan bagaimana orang seperti Monis dapat memperoleh senjata laras pendek.