Cameron mengatakan akan berjuang untuk menjaga keutuhan Inggris, Kamis (16/2). "Argumen saya sederhana. tentu saja Skotlandia bisa memerintah sendiri. Inggris juga bisa, maksud saya kita melakukannya jauh lebih baik bersama-sama," demikian pidato Perdana Menteri Inggris di hadapan Parlemen Skotlandia.
Cameron bertemu dengan pemimpin Partai Nasional Skotlandia Alex Salmond, yang menghendaki referendum bulan September 2014, sebelum pemilihan parlemen yang dijadwalkan tahun 2016. PM Cameron berupaya membujuk parlemen Skotlandia bahwa langkah itu berbahaya.
Salmond hari Rabu mengatakan setelah 300 tahun dibawah pemerintahan Inggris, kemerdekaan penuh Skotlandia bisa membawa kemakmuran lebih besar bagi negara itu melalui energi terbarukan, seperti memanfaatkan kekuatan tenaga angin.
Tapi Cameron mengatakan visinya berbeda. Ia mengatakan Skotlandia akan menjadi lebih kaya dan lebih aman jika tetap menjadi bagian dari Inggris, yang mencakup Wales, Inggris dan Irlandia Utara. "Saya menginginkan Inggris, di mana jika kita semua bersatu akan memperoleh lebih banyak daripada berpisah," tambahnya.
Cameron juga mengatakan langkah itu dapat menyebabkan hilangnya kursi tetap Inggris di Dewan Keamanan PBB, dan mengurangi pengaruh global negara itu.
Dalam kutipan yang dirilis dari pidatonya mendatang, PM Cameron mengatakan isu pemisahan melibatkan "kepala, hati dan jiwa".
Jajak pendapat menunjukkan kira-kira sepertiga warga Skotlandia mendukung kemerdekaan Skotlandia. Skotlandia memperoleh status semi-otonomi dari Inggris tahun 1999, dan membentuk parlemennya sendiri.