Perdana Menteri Irak telah mendesak penduduk dan warga suku di kota Fallujah yang terkepung agar mengusir kelompok militan terkait al-Qaida guna mencegah ofensif militer yang menurut para pejabat mungkin akan diluncurkan dalam waktu beberapa hari.
Pesan Nouri al-Maliki di televisi pemerintah itu dikeluarkan sementara puluhan keluarga meninggalkan kota itu hari Senin (6/1) karena khawatir akan terjadi bentrokan besar.
Pasukan pemerintah Irak telah mengepung Fallujah. Kota yang terletak di provinsi Anbar, bagian barat Irak yang didominasi warga Sunni ini, bersama-sama dengan beberapa bagian ibukota provinsi Ramadi diserbu oleh anggota al-Qaida pekan lalu.
Maliki, seorang Syiah yang pemerintahnya mendapat sedikit dukungan di Fallujah yang didominasi warga Sunni, juga mengatakan ia telah memerintahkan pasukan keamanan agar tidak menyerang daerah-daerah permukiman.
Para pejabat keamanan Irak mengatakan Maliki setuju menangguhkan ofensif untuk saat ini guna memberi waktu bagi para pemimpin suku di Fallujah untuk mengusir sendiri militan Islamis.
Kekerasan antara pemerintah Irak yang dikuasai Syiah dan kaum minoritas Sunni telah menewaskan ribuan orang dalam setahun ini. Kaum Sunni menuduh pemerintah mengabaikan kebutuhan mereka dan meminggirkan mereka secara politik. Para pejabat Irak menuduh kaum Sunni terlibat dalam terorisme.
Di Washington, jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Amerika mempercepat penjualan dan pengiriman peralatan militer ke Irak guna membantu negara itu melawan pemberontak Islamis terkait al-Qaida.
Ia mengatakan Amerika akan mengirim lebih banyak pesawat pengintai tanpa awak dan misil Hellfire ke Irak tahun ini, tetapi Irak harus memimpin dan mengatasi sendiri konflik tersebut.
Pesan Nouri al-Maliki di televisi pemerintah itu dikeluarkan sementara puluhan keluarga meninggalkan kota itu hari Senin (6/1) karena khawatir akan terjadi bentrokan besar.
Pasukan pemerintah Irak telah mengepung Fallujah. Kota yang terletak di provinsi Anbar, bagian barat Irak yang didominasi warga Sunni ini, bersama-sama dengan beberapa bagian ibukota provinsi Ramadi diserbu oleh anggota al-Qaida pekan lalu.
Maliki, seorang Syiah yang pemerintahnya mendapat sedikit dukungan di Fallujah yang didominasi warga Sunni, juga mengatakan ia telah memerintahkan pasukan keamanan agar tidak menyerang daerah-daerah permukiman.
Para pejabat keamanan Irak mengatakan Maliki setuju menangguhkan ofensif untuk saat ini guna memberi waktu bagi para pemimpin suku di Fallujah untuk mengusir sendiri militan Islamis.
Kekerasan antara pemerintah Irak yang dikuasai Syiah dan kaum minoritas Sunni telah menewaskan ribuan orang dalam setahun ini. Kaum Sunni menuduh pemerintah mengabaikan kebutuhan mereka dan meminggirkan mereka secara politik. Para pejabat Irak menuduh kaum Sunni terlibat dalam terorisme.
Di Washington, jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Amerika mempercepat penjualan dan pengiriman peralatan militer ke Irak guna membantu negara itu melawan pemberontak Islamis terkait al-Qaida.
Ia mengatakan Amerika akan mengirim lebih banyak pesawat pengintai tanpa awak dan misil Hellfire ke Irak tahun ini, tetapi Irak harus memimpin dan mengatasi sendiri konflik tersebut.