TRIPOLI, LIBYA —
Seorang pejabat pemerintah mengatakan Perdana Menteri Libya Ali Zeidan telah diculik oleh pria-pria bersenjata dari sebuah hotel di Tripoli tempat ia tinggal.
Penculikan terjadi Kamis pagi (10/10) di tengah kemarahan di antara kelompok-kelompok Islamis militan Libya yang berkuasa, atas serangan pasukan-pasukan khusus Amerika Serikat Sabtu lalu, yang menahan tersangka anggota al-Qaida Libya, yang dikenal sebagai Abu Anas al-Libi.
Beberapa kelompok menuduh pemerintah Libya berkolusi atau mengizinkan serangan tersebut, meski pemerintah telah menyangkal telah mengetahui operasi tersebut sebelumnya. Beberapa jam sebelum penculikan, Zeidan bertemu dengan keluarga al-Libi pada Rabu malam.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa para pria bersenjata itu menghambur ke dalam hotel mewah di pusat kota Tripoli tempat Zeidan tinggal dan menculiknya serta dua orang penjaganya. Pejabat itu menolak untuk dibuka identitasnya karena takut pembalasan dendam.
Libya telah berjuang menghadapi ketidakstabilan dan kekerasan sejak diktator Moammar Gaddafi digulingkan pada akhir tahun 2011.
Kelompok-kelompok pemberontak yang berperang melawan pasukan Ghadafi telah melahirkan milisi dan kelompok-kelompok militan yang menguasai beberapa bagian negara itu.
Serangan-serangan telah menarget misi diplomatik asing di Libya, termasuk kedutaan Rusia pekan lalu, kedutaan Perancis bulan April dan konsulat Amerika tahun lalu.
Penculikan terjadi Kamis pagi (10/10) di tengah kemarahan di antara kelompok-kelompok Islamis militan Libya yang berkuasa, atas serangan pasukan-pasukan khusus Amerika Serikat Sabtu lalu, yang menahan tersangka anggota al-Qaida Libya, yang dikenal sebagai Abu Anas al-Libi.
Beberapa kelompok menuduh pemerintah Libya berkolusi atau mengizinkan serangan tersebut, meski pemerintah telah menyangkal telah mengetahui operasi tersebut sebelumnya. Beberapa jam sebelum penculikan, Zeidan bertemu dengan keluarga al-Libi pada Rabu malam.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa para pria bersenjata itu menghambur ke dalam hotel mewah di pusat kota Tripoli tempat Zeidan tinggal dan menculiknya serta dua orang penjaganya. Pejabat itu menolak untuk dibuka identitasnya karena takut pembalasan dendam.
Libya telah berjuang menghadapi ketidakstabilan dan kekerasan sejak diktator Moammar Gaddafi digulingkan pada akhir tahun 2011.
Kelompok-kelompok pemberontak yang berperang melawan pasukan Ghadafi telah melahirkan milisi dan kelompok-kelompok militan yang menguasai beberapa bagian negara itu.
Serangan-serangan telah menarget misi diplomatik asing di Libya, termasuk kedutaan Rusia pekan lalu, kedutaan Perancis bulan April dan konsulat Amerika tahun lalu.