Perdana Menteri Turki telah meluncurkan dengan resmi kampanye partainya yang berkuasa untuk memperoleh suara dukungan rakyat dalam referendum memberlakukan system presidential, yang ditakutkan para pengeritik akan memusatkan terlalu besar kekuasaan di tangan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Perdana Menteri Binali Yildirim dengan resmi memulai kampanye hari Sabtu (25/2) dengan mengatakan kepada para pendukung di stadion olahraga bahwa rancangan sistem baru itu akan membina Turki yang kuat yang mampu mengatasi ancaman teror yang memuncak dan membuat ekonomi Turki kuat.
Yildirim mengatakan ”Kita sedang mengambil langkah-langkah awal dalam jalan menuju Turki yang kuat di masa depan."
Rancangan reformasi yang akan diajukan dalam pemungutan suara referendum tanggal 16 April itu, akan memberi jabatan presiden wewenang eksekutif dan menghapuskan jabatan perdana menteri.
Para penentangnya mengatakan sistem yang diusulkan itu memberi terlalu sedikit kekuatan untuk mengawasi kekuasaan Erdogan. [gp]