Perdana Menteri Zimbabwe Morgan Tsvangirai bertekad melawan keputusan sepihak oleh Presiden Robert Mugabe untuk menyelenggarakan pemilu nasional tanggal 31 Juli.
Tsvangirai menuduh mitra koalisinya dalam pemerintahan itu bertindak “secara tidak konstitusional.” Perdana menteri itu mengatakan ia tidak dapat menerima tanggal hari pemilu tersebut.
Tsvangirai berkomentar demikian hari Kamis, tidak lama setelah Mugabe mengeluarkan dekrit presiden yang menetapkan tanggal pemilu tersebut, mematuhi perintah mahkamah konstitusi yang mengharuskan pemerintah menyelenggarakan pemilu selambatnya akhir bulan Juli.
Mahkamah Konstitusi Zimbabwe mengeluarkan putusan itu bulan Mei dalam menanggapi gugatan seorang aktivis yang menuntut agar Mugabe menetapkan tanggal pemilu sebelum parlemen habis masa bhaktinya tanggal 29 Juni.
Namun Perdana Menteri Tsvangirai telah menyatakan tidak akan mendukung tanggal pemilu sebelum reformasi demokrasi dilaksanakan.
Dia berjanji akan membawa kasus itu ke pengadilan.
Tsvangirai menuduh mitra koalisinya dalam pemerintahan itu bertindak “secara tidak konstitusional.” Perdana menteri itu mengatakan ia tidak dapat menerima tanggal hari pemilu tersebut.
Tsvangirai berkomentar demikian hari Kamis, tidak lama setelah Mugabe mengeluarkan dekrit presiden yang menetapkan tanggal pemilu tersebut, mematuhi perintah mahkamah konstitusi yang mengharuskan pemerintah menyelenggarakan pemilu selambatnya akhir bulan Juli.
Mahkamah Konstitusi Zimbabwe mengeluarkan putusan itu bulan Mei dalam menanggapi gugatan seorang aktivis yang menuntut agar Mugabe menetapkan tanggal pemilu sebelum parlemen habis masa bhaktinya tanggal 29 Juni.
Namun Perdana Menteri Tsvangirai telah menyatakan tidak akan mendukung tanggal pemilu sebelum reformasi demokrasi dilaksanakan.
Dia berjanji akan membawa kasus itu ke pengadilan.