Polandia hari Jumat (26/8) menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan untuk membeli tank, howitzer dan amunisi senilai 5,8 miliar dolar ketika negara di Eropa itu meningkatkan pertahanan dalam menghadapi perang Rusia di Ukraina.
Wakil Perdana Menteri Polandia Mariusz Blaszczak, yang sekaligus merupakan menteri pertahanan, menandatangani kontrak untuk mengukuhkan kesepakatan itu dan menyerahkannya kepada Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, Eom Dong-hwan, di sebuah pangkalan militer di kota Morag, di bagian utara Polandia.
“Kami mengamati dengan seksama apa yang terjadi di Ukraina dan kami menarik kesimpulan bahwa demi keamanan sangat penting untuk mengembangkan pasukan darat, pasukan lapis baja dan artileri,” ujar Blaszczak. Ditambahkannya, “tahun ini sepuluh tank K2 pertama akan dikirim ke sini, ke Pangkalan Militer Morag.”
Berbicara melalui seorang penerjemah, seorang menteri Korea Selatan menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dan kepercayaan, dan bahwa kedua negara telah mengembangkan hubungan bisnis, sosial dan budaya mereka.
Kepala pabrik Korea Selatan yang terlibat dalam kontrak dan awak tank Polandia yang diperkirakan akan mengikuti pelatihan di Korea Selatan pada Oktober nanti, ikut menghadiri upacara itu.
Pemerintah konservatif Polandia telah berupaya memperkuat angkatan bersenjata negara itu dalam menanggapi agresi tetangga Rusia. Polandia, sebagaimana negara-negara Eropa lain dan Amerika, telah mengirim peralatan militer ke Ukraina selama perang yang sudah berlangsung hampir enam bulan itu. Pemerintah Polandia berusaha mengganti peralatan itu, termasuk dengan tank Abrams buatan Amerika.
Berdasarkan kesepakatan dengan Korea Selatan itu, Polandia akan membeli 180 tank buatan Hanhwa Defense senilai 2,4 miliar dolar. Kesepakatan itu juga mencakup pelatihan, logistik, dan amunisi. Semua barang itu diharapkan tiba di Polandia pada akhir 2025.
Polandia dan Korea Selatan juga berencana menandatangani kontrak pembelian 12 pesawat FA-50, pelatihan ringan dan pertempuran. Pesawat ini dibuat bersama oleh Korea Aerospace dan Lockheed Martin. Blaszczak mengatakan negaranya juga sedang mengupayakan alih teknologi sehingga dapat memproduksi di dalam negeri sendiri. [em/pp]
Forum