Polisi akan dikerahkan di TPS-TPS di Hong Kong akhir pekan ini sementara pemilihan lokal yang sengit berlangsung di tengah-tengah protes antipemerintah yang masih berlanjut.
Komisioner baru kepolisian Hong Kong, Tang Ping-keung, memberitahu wartawan, Jumat (22/11) bahwa para petugas tanpa ragu-ragu akan langsung menghadapi kekerasan yang terjadi.
Enam demonstran bertopeng menyerahkan diri sebelum fajar, sehingga jumlah mereka yang keluar dari kampus universitas yang dikepung polisi itu mencapai 30 orang.
Kelompok tersebut keluar dari pintu kampus dan mengangkat tangan sementara mereka berjalan menuju pos pemeriksaan sekitar pukul 3 pagi. Lima orang mengenakan baju hitam yang menandai gerakan iatu dan yang lainnya mengenai baju kotak-kotak berwarna biru.
Sebagian besar demonstran yang menduduki Hong Kong Polytechnic University pekan lalu telah pergi, tetapi ada sekelompok orang yang tidak diketahui jumlahnya yang masih bertahan selama berhari-hari ini, dengan harapan dapat menghindari penangkapan.
Tang Chun-Keung, ketua Asosiasi Kepala Sekolah Menengah Hong Kong mengatakan, mereka yang bersembunyi itu di antaranya anak-anak di bawah umur, jumlahnya kurang dari 10, yang emosinya tidak stabil. Tang memasuki kampus itu hari Jumat bersama dengan beberapa orang lainnya, tetapi gagal menemukan anak-anak itu.
“Kami memiliki pengacara dan pekerja sosial yang siap memberi bantuan dan kami berharap dapat membujuk mereka meninggalkan kampus. Kami cemas tugas kami ini semakin sulit karena para siswa menolak bertemu kami,” katanya kepada wartawan.
Kepala kepolisian Tang menegaskan bahwa mereka yang berusia di bawah 18 tahun dapat pergi, meskipun mereka mungkin menghadapi dakwaan nantinya, dan menjanjikan perlakuan yang adil bagi semua orang dewasa yang menghadapi penangkapan. [uh/lt]