Kepolisian Inggris menahan seorang pria pada Rabu (26/6), berkaitan dengan sebuah skandal pengiriman percakapan seksual yang menjebak. Tindakan ini menarget anggota parlemen laki-laki Inggris awal tahun ini.
Seorang juru bicara di Kepolisian Metropolitan London menjelaskan dalam sebuah pernyataan, bahwa laki-laki tersebut ditangkap di sebuah alamat di London utara “atas dugaan pelecehan dan pelanggaran berdasarkan” undang-undang keamanan daring.
Media-media Inggris melaporkan bahwa tersangka berusia 20an dan merupakan anggota dari oposisi utama, Partai Buruh, yang secara luas diperkirkaan akan memenangkan pemilu pekan depan.
Laki-Laki tersebut tetap berada dalam tahanan, kata juru bicara kepolisian itu.
Kepolisian Metropolitan London melakukan sebuah penyelidikan pada April, setelah pengaduan dari seorang anggota parlemen, yang merupakan satu dari puluhan penerima pesan-pesan dari penipu yang tidak dikenal.
Penipu itu, yang menggunakan nama samaran “Charlie” atau “Abi” secara sengaja mengirimkan pesan-pesan teks yang menggoda, sebagai upaya untuk memaksa para laki-laki itu, mengirimkan foto vulgar mereka.
Dalam setiap kasus, penipu ini mengklaim telah bertemu dengan targetnya dalam acara-acara politik sebelum kemudian merasa kesal karena dilupakan, dan bersikeras bahwa dia dan para penerima pesan itu telah bermesraan.
Hal ini kadang kemudian diikuti dengan pengiriman foto-foto vulgar ke para target.
Mantan anggota parlemen Konservatif, William Wragg mundur dari partai parlemen Tory, setelah dia mengakui bahwa dia bertanggung jawab telah membocorkan nomor orang-orang yang kemudian menjadi target.
Wragg, 36 tahun, mengatakan kepada surat kabar The Times, bahwa dia telah memberikan itu atas permintaan yang diberikan seorang pemakai aplikasi kencan gay, yang kepadanya dia telah mengirimkan foto-foto vulgar.
Menurut laman berita Politico, yang mengungkap skandal ini sejak awal, mereka yang menjadi target termasuk tiga angggota parlemen – termasuk seorang anggota dari pemerintah – dua jurnalis politik, seorang presenter televisi dan staf di sebuah partai politik.
Surat kabar The Guardian mengidentifikasi korban ke-13, sebagai seorang mantan penasehat pemerintah. [ns/jm]
Forum