Polisi di Perancis telah menggagalkan kemungkinan serangan teror di Paris pada akhir pekan ini dengan menangkap seorang remaja usia 15 tahun yang diduga menyiapkan sebuah “serangan tindakan kekerasan” dalam waktu dekat.
Penangkapan remaja hari Sabtu (10/9) itu dilakukan dua hari setelah tindakan polisi yang menurut pihak kejaksaan Paris adalah penggagalan serangan terhadap Gereja Katedral Notre Dame oleh sekelompok “komando” perempuan yang berhasil ditangkap dan kemungkinan serangan-serangan lainnya.
Agen-agen intelijen mencurigai remaja ini berencana melakukan serangan penikaman di tempat umum, namun para pejabat menolak menyebutkan nama tempat di mana serangan itu mungkin terjadi.
Berita penangkapan itu datang tak lama setelah Perdana Menteri Manuel Valls hari Minggu (11/9) mengatakan bahwa "setiap hari ada serangan-serangan yang digagalkan.....termasuk saat kita berbicara sekarang.''
Manuel Valls mengatakan hampir 15 ribu orang di Perancis sedang dipantau karena mereka dicurigai sedang dalam proses radikalisasi, sementara 1.350 orang tengah diselidiki - 293 orang di antaranya diduga terkait dengan jaringan terorisme.
Perancis masih dalam status keadaan darurat setelah tiga serangan tahun ini, termasuk serangan truk pada perayaan Bastille Day di Nice yang menewaskan 86 orang. Ini menyusul dua gelombang serangan tahun lalu, terutama serangan 13 November di restoran, bar, ruang konser dan stadion tanggal yang menewaskan 130 orang. [zb]