Polisi Swiss mengatakan Kamis (6/8) bahwa mereka telah mengidentifikasi sisa mayat dua orang pendaki Jepang yang hilang 45 tahun yang lalu, beberapa bulan setelah tulang-belulang mereka ditemukan di lapisan es di bawah pegunungan Matterhorn.
Seorang pendaki menemukan sisa jenazah itu bulan September di kaki lapisan es Matterhorn, kira-kira 2800 meter di atas permukaan laut, menurut polisi daerah Valais. Sisa jenazah itu dibawa untuk pemeriksaan forensik, dan para pakar menyusun profil DNA.
Polisi di daerah pegunungan itu mempunyai daftar orang yang dilaporkan hilang sejak tahun 1925. Mereka mengatakan bahwa Konsulat Jepang di Jenewa membantu mereka menemukan sanak saudara di Jepang, yang memberi DNA yang memungkinkan polisi mengukuhkan identitas kedua pria itu, satu bulan Juni dan satu lagi sebulan kemudian.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut identitas mereka sebagai Masayuki Kobayashi, 21, dari Tokyo, dan Michio Oikawa, pada waktu itu berusia 22 tahun, dari Chiba di pinggir Tokyo.
Keduanya dilaporkan hilang tanggal 18 Agustus 1970. Mereka terjebak dalam badai salju ketika hendak mendaki Matterhorn dari utara, menurut kantor berita Kyodo Jepang, dengan mengutip catatan polisi.
Mayat para pendaki yang sudah lama hilang semakin sering muncul sebagai akibat lapisan es yang berkurang, kata polisi. Bulan Oktober lalu, para pejabat di negara bagian Bern menemukan sisa mayat seorang pria Ceko yang hilang sejak tahun 1974.