Polisi menangkap enam tersangka militan di Batam, Jumat (5/8), yang diyakini terkait dengan kelompok Negara Islam (ISIS) dan berencana melakukan serangan di Singapura.
Pihak berwenang di Singapura mengatakan telah meningkatkan keamanan sebagai respon.
Juru bicara Mabes Polri, Kombes Agus Rianto mengatakan kepada wartawan, para tersangka telah menyusun rencana dengan seorang anggota ISIS di Suriah untuk menyerang negara kota yang makmur itu melalui Batam.
"Yang kami pahami sejauh ini adalah bahwa mereka berencana menyerang obyek-obyek vital, daerah yang sibuk termasuk kantor-kantor polisi," ujar Agus.
Enam orang yang ditahan itu diduga terkait dengan Bahrun Naim, seorang warga negara Indonesia yang berperang dengan ISIS di Suriah, menurut polisi.
Para penyelidik meyakini bahwa Bahrun adalah salah satu otak di belakang serangan bulan Januari di Jakarta, yang menewaskan delapan orang, termasuk empat pelaku.
"Ada kaitan kepada Banrun Naim karena ada komunikasi dengan Bahrun Naim. Tapi apakah mereka terafiliasi dengan kelompok Bahrun Naim atau tidak, masih kita selidiki sekarang ini," ujar Agus.
Surat kabar Batam Pos mengutip polisi yang mengatakan enam tersangka tersebut sebagian besar adalah pekerja pabrik berusia antara 19 dan 46 tahun.
Beberapa media melaporkan bahwa para tersangka telah merencanakan serangan roket di Singapura, namun hal itu tidak dikukuhkan oleh polisi. Juru bicara Polri Martinus Sitompul mengatakan polisi dan unit anti-teroris masih dalam tahap awal penyelidikan.
Pihak berwenang di Singapura mengatakan telah meningkatkan keamanan dalam negeri dan perbatasan.
"Perkembangan ini menyoroti keseriusan ancaman terorisme untuk Singapura," menurut juru bicara kementerian dalam negeri Singapura dalam pernyataan tertulis. "Masyarakan diminta untuk tetap waspada."
Analis keamanan Sidney Jones di Jakarta mengatakan hal ini merupakan peningkatan bagi Bahrun dan para pendukungnya jika mereka berpikir akan menyerang target-target di luar Indonesia.
"Satu hal yang saya kira jelas adalah bahwa Bahrun Naim telah dapat melakukan banyak komunikasi dengan banyak orang melalui jaringan media sosialnya," ujar Jones. [hd]