Polisi anti huru-hara Yaman yang menggunakan gas air mata dan meriam air gagal membubarkan demonstrasi yang dilakukan oleh para gerilyawan Syiah Houthi, yang memblokir jalan utama antara ibukota dan bandara.
Sebuah laporan mengatakan seorang demonstran tewas sementara beberapa lainnya dirawat karena terkena gas air mata.
Beberapa pesawat tempur Yaman menyerang gerilyawan tersebut di propinsi Al Jawf Utara hari Minggu (7/9), menewaskan sedikitnya 13 orang.
Kelompok Syiah Houthi menuntut pemerintah Yaman untuk mengundurkan diri dan mengembalikan subsidi bahan bakar sebelumnya yang telah menurunkan harga BBM.
Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi pekan lalu membubarkan kabinetnya, tetapi menjanjikan terpilihnya perdana menteri baru dan berjanji mengikutsertakan kelompok Syiah Houthi dalam pemerintah bersatu yang baru. Namun, janji Rabbo kepada kelompok Houthi ini tetap gagal meredam aksi demonstrasi hari Minggu.