Kajian dua organisasi lingkungan independen itu juga menyusun daftar 10 tempat dengan polusi paling berbahaya. Kedua organisasi itu adalah Blacksmith Institute di Amerika dan Green Cross di Swiss. Dalam laporannya, mereka mengatakan kawasan-kawasan terbuka yang tercemar racun lingkungan yang berbahaya mengancam kehidupan puluhan juta orang.
Laporan itu mengatakan zat-zat polutan itu mencemari orang lewat udara yang mereka hirup, makanan yang mereka makan atau lewat kontak kulit.
Laporan tersebut juga menyusun daftar 10 tempat paling tercemar di dunia, yang tersebar di delapan negara di Afrika, Asia, Eropa Timur dan Amerika Selatan.
David Hanrahan adalah penasihat teknis pada Blacksmith Institute. Ia mengatakan empat lokasi dalam daftar itu sebelumnya sudah masuk dalam daftar sebelumnya yang dirilis tahun 2006.
Tempat-tempat itu adalah Chernobyl di Ukraina, yang menurut David akan terus menjadi salah satu lokasi paling tercemar di dunia. Dua lokasi lain terletak di Rusia – sebuah pabrik peleburan logam dan sebuah kompleks kimia yang menurut David pernah menangani senjata kimia. Satu tempat lainnya adalah lokasi penambangan di Zambia yang, kata David, masih dalam kondisi sangat buruk meski sudah ada upaya perbaikan.
Lokasi-lokasi lainnya dalam daftar itu berada di Indonesia, Argentina, Bangladesh, Ghana dan Nigeria.
David mengatakan sudah ada kemajuan untuk membersihkan beberapa tempat paling tercemar di dunia. Misalnya, Republik Dominika pernah masuk daftar itu akibat tingginya kadar timbal di sebuah pusat daur ulang tetapi lokasi itu telah bersih dan diubah menjadi taman bermain anak-anak.
David mengatakan para pakar di masa lalu sering mengecilkan kaitan antara kesehatan dan lingkungan, tetapi banyak pejabat kesehatan di banyak negara kini memahami perlunya mengatasi masalah polusi.
Laporan itu mengatakan zat-zat polutan itu mencemari orang lewat udara yang mereka hirup, makanan yang mereka makan atau lewat kontak kulit.
Laporan tersebut juga menyusun daftar 10 tempat paling tercemar di dunia, yang tersebar di delapan negara di Afrika, Asia, Eropa Timur dan Amerika Selatan.
David Hanrahan adalah penasihat teknis pada Blacksmith Institute. Ia mengatakan empat lokasi dalam daftar itu sebelumnya sudah masuk dalam daftar sebelumnya yang dirilis tahun 2006.
Tempat-tempat itu adalah Chernobyl di Ukraina, yang menurut David akan terus menjadi salah satu lokasi paling tercemar di dunia. Dua lokasi lain terletak di Rusia – sebuah pabrik peleburan logam dan sebuah kompleks kimia yang menurut David pernah menangani senjata kimia. Satu tempat lainnya adalah lokasi penambangan di Zambia yang, kata David, masih dalam kondisi sangat buruk meski sudah ada upaya perbaikan.
Lokasi-lokasi lainnya dalam daftar itu berada di Indonesia, Argentina, Bangladesh, Ghana dan Nigeria.
David mengatakan sudah ada kemajuan untuk membersihkan beberapa tempat paling tercemar di dunia. Misalnya, Republik Dominika pernah masuk daftar itu akibat tingginya kadar timbal di sebuah pusat daur ulang tetapi lokasi itu telah bersih dan diubah menjadi taman bermain anak-anak.
David mengatakan para pakar di masa lalu sering mengecilkan kaitan antara kesehatan dan lingkungan, tetapi banyak pejabat kesehatan di banyak negara kini memahami perlunya mengatasi masalah polusi.