Amerika tetap sangat prihatin atas "kecurangan serius" dalam pemilihan presiden Belarusia, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan hari Kamis. Ia menambahkan, Amerika mendukung upaya internasional untuk menyelidiki secara independen kecurangan dalam pemilihan negara itu.
Amerika juga mendukung upaya internasional untuk secara independen menyelidiki pelanggaran HAM dan tindakan keras terhadap demonstran, kata Pompeo dalam pernyataan.
Belarusia menghadapi krisis politik terbesarnya sejak lepas dari Uni Soviet. Puluhan ribu demonstran menolak Presiden Alexander Lukashenko yang memenangi pemungutan suara 9 Agustus itu. Menurut lawan-lawannya, pemilu itu dicurangi.
"Amerika mendukung pemilu yang bebas dan adil yang mencerminkan keinginan rakyat Belarusia secara prinsip. Pemilu 9 Agustus tidak memenuhi standar itu," kata Pompeo.
Polisi menahan lebih dari 6.000 orang dalam beberapa hari pertama protes dan menembakkan peluru karet dan gas air mata. Puluhan demonstran dan petugas polisi terluka dalam bentrokan itu dan dua orang tewas.
Pompeo mengecam kekerasan terhadap demonstran damai dan wartawan di Belarusia serta penangkapan kandidat oposisi dan demonstran. Ia menyerukan pembebasan segera mereka yang "ditahan secara tidak adil" dan mengungkap jumlah mereka yang dilaporkan hilang.[ka/ii]
