Presiden Amerika Joe Biden menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP27 di Mesir, Jumat (11/11). Dia diperkirakan berbicara tentang apa yang telah dilakukan Amerika untuk melawan tantangan iklim, di dalam dan luar negeri.
Namun, Biden kemungkinan akan menyadari bahwa sebagian delegasi di konferensi itu tidak tertarik pada apa yang telah dilakukan Amerika. Mereka lebih tertarik pada apa yang dapat segera dilakukan negara-negara kaya bagi negara-negara yang dilanda bencana lingkungan.
Pakistan, misalnya. Negara itu menginginkan kompensasi segera atas bencana yang dipicu perubahan iklim. Banjir melanda negara itu dan menyebabkan kerusakan puluhan miliar dolar tahun ini.
Pada 2015, 196 pihak menandatangani Perjanjian Paris, yang mengikat secara hukum. Disebutkan, antara lain, negara-negara kaya akan menyediakan $100 miliar per tahun untuk membantu negara-negara berkembang mengatasi kerugian dan kerusakan akibat perubahan iklim. Pelacakan kontribusi oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan menunjukkan bahwa negara-negara itu gagal mencapai tujuan tersebut.
Juru kampanye lingkungan mengatakan negara-negara kaya perlu fokus untuk memenuhi janji $100 miliar guna menutupi kerugian dan kerusakan akibat perubahan iklim.
Biden akan menghadiri dua KTT internasional di Asia Timur seusai menghadiri KTT Iklim di kota resor Mesir, Sharm el-Sheikh, Jumat.[ka/ab]
Forum