Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menerima penghargaan Nobel Perdamaian, Sabtu (10/12), dan menggambarkan penghargaan itu sebagai hadiah dari surga atas usahanya mengakhiri perang saudara di Kolombia yang terlah berlangsung 50 tahun.
"Dengan kesepakatan ini, kita bisa katakan bahwa benua Amerika dari Alaska hingga Patagonia adalah tanah damai," kata Santos mengenai kesepakatan perdamaian yang berhasil diusahakannya sewaktu berbicara di Balairung Kota Oslo.
Santos dianugerahi nobel perdamaian atas usahanya menengahi kesepakatan perdamaian antara pemerintah Kolombia dan kelompok gerilyawan sayap kiri Pasukan Bersenjata Revolusi Kolombia (FARC), setelah puluhan tahun berperang.
Kelompok pemberontak, yang aktivitasnya didanai penyelundupan narkoba dan penculikan, berkomitmen meletakkan senjata dan mengusahakan perdamaian -- sebuah prestasi yang cukup diakui komite Nobel Norwegia sebagai hasil usaha Santos.
Dalam pidato penerimaannya, Santos mendedikasikan penghargaan itu untuk semua rakyat Kolombia, khusunya 220 ribu orang yang tewas selama perang suadara tersebut. Ia juga mengatakan, kesepakatan ini bisa menjadi model yang yang dapat digunakan di negara-negara lain yang dikoyak perang.
Sabtu malam di Skandinavia, sejumlah hadiah penting lain di dunia juga akan diberikan untuk bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, ekonomi dan perdamaian dunia.
Tapi tahun ini , penerima penghargaan bidang sastra yang diberikan kepada penulis lagu dan musikus Amerika Bob Dylan mendapat tentangan. Para pendukung tradisi mencemoohkan pilihan itu dan mengatakan hadiah itu seharusnya diberikan kepada penulis sastra sesungguhnya dan bukan penuliis lagu. [ab]