Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, sebagai kepala blok tersebut, Selasa (17/9) menempatkan perempuan di banyak posisi teratas dalam tim barunya untuk masa jabatan lima tahun ke depan, meskipun ada keengganan dari banyak negara anggota Uni Eropa untuk memenuhi permintaannya akan kesetaraan gender.
Dari delapan posisi teratas dalam timnya, Von der Leyen menempatkan enam perempuan.
Posisinya sebagai kepala Uni Eropa dan Kaja Kallas sebagai kepala kebijakan luar negeri telah disetujui oleh para pemimpin pemerintahan di Eropa.
Dalam konferensi pers hari Selasa von der Leyen mengatakan “Jadi saya bekerja sama dengan negara-negara anggota dan kami mampu meningkatkan keseimbangan menjadi 40 persen perempuan dan 60 persen laki-laki. Ini menunjukkan bahwa meskipun kami telah mencapai banyak hal, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.”
Von der Leyen berjuang keras untuk mendekati keseimbangan gender dalam tim komisinya karena banyak dari 27 negara anggota yang dengan tegas menolak untuk memberikan pilihan antara kandidat laki-laki dan perempuan.
Ia mengatakan pada awalnya, negara-negara Uni Eropa hanya mengajukan 22 persen kandidat perempuan sebelum ia mulai mendorong lebih banyak lagi.
Jika dia tidak bisa mendapatkan paritas gender penuh dalam jumlah, von der Leyen memastikan bahwa mereka lebih terwakili dengan baik saat ditempatkan di posisi-posisi teratas.
Setelah berhari-hari melakukan pembicaraan rahasia dengan masing-masing pemerintah Eropa tentang pilihan mereka, von der Leyen melangsungkan pertemuan dengan para pemimpin kelompok politik di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, untuk mendiskusikan susunan kabinetnya sebelum membuat pengumuman akhir. [em/ab]
Forum