Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador hari Jumat (12/2) mengatakan ia menyetujui keputusan Presiden Amerika Joe Biden untuk menghentikan pembangunan tembok perbatasan kedua negara.
Salah satu perintah eksekutif pertama Biden adalah menghentikan pembangunan tembok, yang telah menjadi salah satu janji utama kampanye pertama mantan presiden Donald Trump. Dalam kampanye tahun 2016, Trump berulangkali bersikeras bahwa Meksiko yang akan membayar pembangunan tembok, meskipun kemudian Trump berupaya mendapat persetujuan Kongres untuk mendanai proyek itu.
Dalam konferensi pers hari Jumat (12/2), Presiden Meksiko Lopez Obrador mengatakan kepada wartawan bahwa ia mendukung keputusan Biden, dengan mengatakan di masa lalu presiden-presiden dari kedua partai telah mengupayakan pembangunan tembok perbatasan itu.
“Hampir setiap orang telah membuat bagian tembok perbatasan itu, dan kini Presiden Biden memutuskan bahwa ia tidak lagi akan membangun tembok perbatasan. Jadi ini bersejarah,” ujarnya.
Ia juga menyerukan para migran yang sedang menuju ke Amerika untuk menahan diri menyebrangi perbatasan Amerika-Meksiko secara ilegal, karena kini ada pemerintahan baru Amerika.
Pemerintah Biden hari Jumat juga mengumumkan bahwa mulai minggu depan pemerintah Amerika akan memulai proses pencari suaka yang dipaksa menunggu di Meksiko berdasarkan program kontroversial yang diberlakukan Trump sebelumnya.
Pejabat-pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan mulai 19 Februari, petugas imigrasi Amerika akan ditembakan di tahap pertama program untuk pemrosesan orang-orang yang berada dalam program “tetap berada di Meksiko” atau dikenal sebagai Protokol Perlidungan Migran MPP, yang memaksa puluhan ribu pencari suaka menunggu saat untuk hadir di pengadilan imigrasi Amerika di sisi perbatasan Meksiko.
Saat ini ada sekitar 25.000 migran dengan kasus MPP aktif. [em/pp]