Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) hampir mencapai puncaknya. Perhelatan empat tahun sekali untuk menentukan calon sebagai presiden berikutnya itu hari Kamis akan ditutup dengan pidato Hillary Clinton yang menerima secara resmi sebagai calon Presiden partainya.
Dukungan penuh dari petinggi-petinggi Partai Demokrat kepada Hillary Clinton melimpah Rabu malam di gedung Wells Fargo Center di Philadelpia dimana DNC diselenggarakan selama empat hari sejak Senin (25/7). Para tokoh itu termasuk mantan walikota New York, Michael Bloomberg, pimpinan minoritas di Senat, Harry Reid, Wakil Presiden Joe Biden dan Presiden Barack Obama.
Semua pembicara penting termasuk calon wakil Presiden Tim Kaine, menggunakan pidato mereka untuk mengecam Donald Trump, saingan Hillary Clinton dalam pemilu bulan November mendatang.
Kaine mengejek dan menirukan gaya bicara Donald Trump yang mengatakan akan segera menghapus ISIS dan tidak ada yang salah dengan laporan pajaknya.
Presiden Obama, dalam pidato yang sangat ditunggu-tunggu, mengingatkan pendukung Partai Demokrat dan rakyat Amerika, bahwa pemilu kali ini mempertaruhkan jati diri Amerika.
Presiden Obama mengatakan semua orang tidak terkecuali, yang bersumpah setia pada Amerika, itulah Amerika yang sesungguhnya bukan haya golongan tertentu sebagaimana yang digambarkan oleh pihak lain, tanpa menyebut nama.
Mohammad Abdurachman delegasi dari negara bagian Minneasota seorang Muslim mengatakan Presiden Obama adalah seorang orator yang sangat menginspirasi dan hebat.
Presiden Obama juga memuji prestasi Hillary Clinton, saingan yang akhirnya menjadi menteri luar negerinya. Obama mengatakan Clinton sangat memahami dan berpengalaman karena terlibat langsung dalam pembuatan keputusan penting pemerintah.
Presiden Obama mengatakan tidak pernah ada laki-laki atau perempuan, bahkan diriya maupun mantan presiden Bil Clinton sekalipun yang lebih memenuhi syarat selain Hillary Clinton untuk menjabat sebagai presiden Amerika.
Hillary Clinton kemudian muncul di panggung di akhir pidato Presiden Obama menutup hari ketiga kovensi nasional Partai Demokrat. Kini para pendukung partai menantikan pidato penting calon presiden mereka. [my]