Presiden Amerika Barack Obama akan menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pembicaraan hari Rabu (1/10) yang diperkirakan akan berfokus pada pembicaraan nuklir dengan Iran.
Pertemuan di Gedung Putih itu berlangsung beberapa hari setelah Netanyahu berbicara pada sidang Majelis Umum PBB bahwa Iran sedang berusaha memperdaya dunia agar mencabut sanksi-sanksi sementara negara itu masih dapat membuat senjata nuklir.
Ia memperingatkan bahwa Iran yang bersenjatakan nuklir akan lebih berbahaya daripada kelompok Negara Islam yang beroperasi di Irak dan Suriah.
Iran telah lama bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan damai, dan mengatakan pidato Netanyahu melanjutkan kebijakan untuk menyabotase dan mengacaukan perundingan nuklir dengan negara-negara kuat dunia.
Pembicaraan untuk mencapai suatu perjanjian komprehensif itu dijadwalkan berakhir pada bulan Juli, tetapi kedua pihak sepakat untuk melanjutkan prosesnya hingga tenggat baru pada 24 November.
