Brazil secara resmi memiliki presiden perempuan pertama. Dilma Rousseff mengambil sumpah jabatan hari Sabtu dalam sebuah upacara di Brasilia, ibukota Brazil, menggantikan pembina politiknya yang sangat populer, Luiz Inacio da Silva, yang lebih dikenal sebagai Lula.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton termasyj di antara pejabat asing yang menghadiri upacara pelantikan Rousseff.
Presiden terpilih Rousseff menggantikan pembimbing politiknya, Luiz Inacio Lula da Silva yang masa jabatanya berakhir setelah 8 tahun berkuasa. Presiden lama, yang terkenal dengan nama “Lula” itu, mengakhiri jabatannya dengan angka popularitas 80 persen.
Para pakar mengatakan Presiden-terpilih Rousseff, yang bekerja 5 tahun sebagai kepala staff presiden, akan menghadapi banyak tantangan, antara lain, bagaimana mengatasi pengeluaran pemerintah yang tinggi dan penurunan belakangan ini ekspor Brazil. Rousseff telah mengatakan dia akan meneruskan banyak dari program ekonomi dan kesejahteraan sosial Presiden da Silva.
Presiden da Silva memimpin masa perluasan ekonomi dan beberapa perbaikan sosial di seluruh Brazil. Menurut taksiran, 30 juta orang memasuki golongan menengah pada masa 8-tahun kepresidenannya.
Penggantinya mengatakan Brazil hendaknya jangan puas selama masalah-masalah seperti gelandangan, kelaparan dan narkoba tetap menimpa negara itu.
