Presiden Rwanda Paul Kagame diperkirakan akan terpilih kembali sebagai presiden pada hari Senin setelah melalui sebuah usaha yang dinilai para penentang sebagai kepura-puraan.
Kagame menghadapi tiga calon yang semuanya terkait dengan partainya yang berkuasa, Front Patriotik Rwanda (RPF). Kelompok-kelompok HAM mengatakan, para pesaing yang sesungguhnya dicegah ikut pemilu.
Ketegangan politik meningkat di Rwanda menyusul larangan penerbitan dua suratkabar dan serangkaian serangan terhadap tokoh-tokoh oposisi dan wartawan.
Kagame telah memerintah Rwanda sejak partainya, RPF, mengakhiri genosida pada 1994, dimana para ekstrimis Hutu menewaskan kira-kira 800.000 warga Tutsi dan warga Hutu yang moderat.
Kagame telah dipuji di dalam dan luar negeri atas usahanya menstabilkan negara, membangun kembali perekonomian dan mendukung hak-hak perempuan.
Meski demikian, kelompok-kelompok HAM mengatakan, pemerintahnya telah menciptakan iklim penindasan.