Presiden Sudan Omar al-Bashir telah tiba di Beijing, sehari terlambat untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Hu Jintao.
Liputan televisi menunjukkan pemimpin Afrika itu turun dari pesawatnya dan disambut kedatangannya oleh para pejabat di ibukota Tiongkok itu Selasa pagi. Pertemuan Senin malam dengan Hu dibatalkan setelah Bashir gagal tiba sesuai dengan jaddwal hari itu.
Kementerian Luar Negeri Sudan mengatakan Bashir terbang dari Iran ke Tiongkok Minggu malam ketika pesawatnya diberikan rencana lintasan penerbangan yang baru di angkasa Turkmenistan. Kementerian itu mengatakan perubahan tersebut tidak mungkin karena alasan waktu, dan bahwa pilot pulang ke Iran.
Kementerian tersebut mengatakan pesawat presiden menerima rute baru, yang memungkinkan Bashir melanjutkan perlawatannya.
Pemimpin Sudan itu masih diperkirakan akan berada paling sedikit 3 hari di Tiongkok, sekutu paling kuat Sudan. Kelompok-kelompok hak azasi telah mengutuk penolakan Tiongkok untuk menangkap Bashir, yang dicari oleh Mahkamah Kejahatan International, ICC. ICC telah mendakwa presiden Sudan itu dengan tuduhan kejahatan perang dan genosida di daerah Darfur, Sudan.
Dalam wawancara dengan media Tiongkok menjelang kunjungan itu, Bashir memuji Tiongkok karena membantu negaranya untuk meringankan dampak sanksi ekonomi yang dipimpin Amerika.
