Presiden Salva Kiir mengancam akan memimpin langsung operasi militer terhadap kelompok-kelompok bersenjata di Sudan Selatan bagian tengah, jika kawanan bersenjata terus menyerang warga sipil di sepanjang satu jalan utama.
Presiden Kiir mengatakan hari Kamis (20/10), bahwa ia akan pergi ke negara bagian Yei River untuk merencanakan operasi militer jika kawanan bersenjata tidak berhenti menembaki warga sipil yang menggunakan Juba-Yei Road.
Presiden Kiir membuat pernyataan itu ketika berbicara kepada anggota partainya di ibukota, Juba.
Kiir mengatakan, ia kehabisan kesabaran dengan kelompok yang mencoba untuk menggulingkan pemerintahannya. Jika lawan-lawannya tidak menarik kawanan bersenjata dari jalan, ia berkata, "Saya akan pindah dan tinggal di Yei dan semua operasi yang dilancarkan akan berada di bawah arahan dan pengawasan saya," katanya.
Pernyataan Kiir datang pada pertempuran baru antara pasukan pemerintah dan oposisi di negara bagian Yei River.
Pekan lalu, pejabat pemerintah dan PBB mengutuk pembunuhan yang diyakini bermotivasi etnis di sepanjang jalan Juba-Yei serta serangan lainnya di jalan Juba-Torit dan Juba-Nimule.
Presiden Kiir mengakui bahwa tentara Sudan Selatan didominasi oleh kelompok etnisnya sendiri. [ps/al]