Amerika mengerahkan kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki akhir minggu lalu dalam upaya mencegah bentrokan antara Turki dan milisi Kurdi di Suriah.
Konvoi berbendera Amerika bergerak di sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki hari Jumat dan Sabtu. Tapi media sosial menunjukkan video yang memperlihatkan spanduk Kurdi pada kendaraan-kendaraan Amerika.
“Kami akan tunjukkan photo-photo ini kepada Presiden Trump pada pertemuan yang akan diadakan tanggal 16 Mei,” kata Presiden Erdogan.
Amerika mendukung milisi Kurdi yang memerangi militan ISIS, tetapi sekutu Amerika, Turki, menyebut mereka kelompok teroris.
“Karena sebagai mitra kita menentang terorisme internasional, kita akan menunjukkan photo-photo ini kepada mereka dan menanyakan mengenai situasi ini. Jika perang melawan terorisme tidak dilancarkan berdasarkan platform yang sama, apa yang terjadi sekarang, esok akan terjadi pada yang lain,” imbuhnya.
Unjuk kekuatan Amerika di sisi perbatasan Suriah terjadi setelah pasukan Turki melancarkan serangan udara terhadap pasukan Kurdi di Suriah. Pihak Kurdi Suriah melancarkan protes dengan mengatakan serangan itu menewaskan warga sipil di daerah itu.
“Dari pagi hari penduduk memadati Tel Hamis untuk mengecam serangan Erdogan di kota Karachok dan pembunuhan terhadap warga sipil di daerah itu. Mereka juga mengecam serangan Erdogan pada Tojava yang tujuannya adalah mengganggu keamanan dan kestabilan di kawasan itu, ” kata seorang pengunjuk rasa Kurdi di Suriah..
Presiden Turki hari Minggu mengancam akan melakukan aksi militer lagi terhadap Kurdi di Irak dan Suriah.
“Kami tidak akan memberi tahu tanggal dan waktu mengenai kapan kami akan datang. Tapi mereka akan mengetahui bahwa militer Turki bisa datang ke tempat-tempat itu setiap waktu. Merekalah yang harus hidup dalam ketakutan dan bukan kita yang hidup dalam kekhawatiran," jelasnya.
Pemerintah Turki terlibat dalam perang melawan militan ISIS baik di Suriah maupun Irak tapi Turki khawatir militer Kurdi di negara-negara itu mungkin akan bergabung dengan pemberontak Kurdi di Turki untuk mengupayakan wilayah negara Kurdi yang merdeka.
Presiden Trump sebelumnya mengatakan tujuan utama Amerika di Suriah adalah mengalahkan ISIS. [my/jm]