Pesta pernikahan itu dihadiri oleh banyak orang Kurdi di daerah Kurdi kota itu, dekat perbatasan Suriah. Erdogan mengatakan pembom bunuh diri itu berusia antara 12 dan 14 tahun.
Dalam pernyataan tertulis yang dimuat dalam media Turki, Erdogan mengatakan tidak ada perbedaan antara ISIS dan militant Kurdi PKK, dan pengikut ulama Fethullah Gulen yang berbasis di Amerika, yang ia tuduh mendalangi usaha kudeta bulan lalu.
“Negara kami dan bangsa kami sekali lagi hanya memberi satu pesan kepada orang-orang yang menyerang kami, kamu tidak akan berhasil!” katanya.
Sepanjang Sabtu malam, ambulans-ambulans melarikan korban luka ke rumah sakit di seluruh Gaziantep. Para saksi mengatakan seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di jalan yang ramai dimana orang menari dan merayakan pernikahan.
Beserta anak-anak, mempelai wanita dan pria kabarnya termasuk di antara yang tewas dalam serangan paling buruk di Turki tahun ini. Berbicara sehari setelah serangan itu ketika meninjau kerusakan, penduduk setempat Ibrahim Ozdemir mengatakan orang sangat kaget.
Tidak lama setelah serangan itu, Wakil Perdana Menteri Mehmet Simsek terbang ke Gaziantep, kota yang diwakilinya. Simsek mengambil sikap yang tidak gentar.
“Tujuan terror adalah untuk menakuti orang tetapi kita tidak akan membiarkan ini,” katanya, dan menambahkan bahwa pemboman bunuh diri adalah kemungkinan penyebabnya. [gp]