Presiden Ukraina Petro Poroshenko bertekad merebut kembali kawasan-kawasan yang masih dikuasai pemberontak di Ukraina timur, tetapi mengatakan pasukan pemerintah akan menahan diri.
Poroshenko berbicara ketika mengunjungi pasukan Ukraina di kota Slovyansk, bekas kubu pemberontak di Ukraina timur.
Ia mengatakan tidak akan ada, menurut kata-katanya, “bentrokan bersenjata di jalanan” di kota Donetsk. Ia menyebut pemberontak pro-Rusia di kota itu “hanyalah gangguan” bagi warga disana dan satu-satunya cara untuk melangkah maju adalah melalui perdamaian, pelucutan senjata dan amnesti.
Rusia dan Ukraina mengatakan gencatan senjata lewat negosiasi masih mungkin, meskipun beberapa analis politik mengatakan tujuan strategis Rusia adalah memperpanjang konflik tersebut.
Pemberontak juga menolak meletakkan senjata dan telah meledakkan banyak jembatan dan pos pemeriksaan menuju Donetsk sebagai persiapan untuk bertempur.
Ukraina menuduh Rusia memasok senjata kepada para pemberontak itu, tetapi dibantah Rusia. Para pejabat Rusia menginginkan gencatan senjata tanpa syarat.
Sementara itu, kantor berita Associated Press melaporkan bahwa para duta besar Uni Eropa sepakat menambahkan 11 nama orang dan perusahaan yang dikenai sanksi karena berpartisipasi dalam aksi-aksi pro-Rusia di Ukraina timur.
Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap 61 orang dan dua perusahaan karena mendukung pemberontak.
Moskow dan Kyiv mengatakan gencatan senjata masih dapat dirundingkan, meskipun sebagian analis politik mengatakan bahwa tujuan strategis Rusia adalah memperpanjang konflik.