Parlemen Ukraina memperdebatkan rancangan undang-undang bahasa. Menjelang pemilu parlemen bulan Oktober, Presiden Ukraina Victor Yanukovych berupaya menghidupkan bahasa Rusia yang dulu digunakan.
Hari Rabu ia menandatangani undang-undang untuk memulihkan penggunaan bahasa Rusia, yang digunakan ketika Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pakar politik di Kiev, Olexiy Haran mengatakan Presiden Yanukovych ingin mengalihkan perhatian para pemilih dari kemacetan ekonomi Ukraina.
“Situasi ekonomi negara ini belum membaik, jadi ia perlu melakukan sesuatu, dan itulah sebabnya mudah mengatakan, sekarang saya akan mengutak atik isu bahasa, karena menurut jajak pendapat, isu bahasa bukan prioritas, bahkan bagi yang memilih Yanukovich,” ujar Haran.
Setelah runtuhnya Uni Soviet lebih dari 20 tahun lalu, bahasa Ukraina wajib digunakan di sekolah, film, dan papan iklan.
Redaktur majalah Literary Oksana Forostyna mengatakan, mudah bagi keluarganya untuk menggunakan kedua bahasa yang erat terkait itu.
Berbicara di Kiev, ia mengatakan warga di ibukota bisa berbicara dua bahasa.
“Ketika seseorang berbahasa Ukraina dan dijawab dalam bahasa Rusia, itu adalah sesuatu yang biasa di sini, sehingga kami bahkan tidak perlu menyebut perbedaannya. Saya rasa orang asing yang datang ke sini mungkin sangat terkejut, karena tidak banyak tempat di dunia di mana orang bisa menyaksikan hal seperti di Kiev,” papar Forostyna.
Evhenia Tymoshenko pindah ke London tahun 1994 ketika berumur 14. Tahun lalu, ia pindah lagi ke Kiev untuk membantu ibunya, Yulia, pemimpin oposisi yang dipenjara. Ia memperhatikan perubahan bahasa di Ukraina.
Ia mengatakan, “Bahkan orang yang berbahasa Rusia yang tinggal di Ukraina tetapi bukan orang Ukraina, mereka lebih suka, hanya bahasa Ukraina yang digunakan sebagai bahasa nasional atau pemerintahan, karena mereka suka Ukraina, mereka ingin Ukraina menjadi negara kuat.”
Pakar politik di Lviv, Sergiy Kudelia, mengatakan undang-undang bahasa baru itu bisa menimbulkan akibat pantulan bagi presiden.
“Diberlakukannya undang-undang bahasa Rusia bisa membantu oposisi mengerahkan pendukungnya menentang Yanukovych,” ujar Kudelia.
Ia mengatakan para pemilih bisa berpendapat bahwa kesetiaan Yanukovich tidak kepada Ukraina.
“Yanukovich benar-benar seorang agen asing, agen Kremlin, agen Rusia, yang memajukan kepentingan negara lain,” tambahnya.
Karena mengangkat isu bahasa yang peka minggu ini, presiden mungkin telah menggerakkan para pendukungnya dan penentangnya.
Hari Rabu ia menandatangani undang-undang untuk memulihkan penggunaan bahasa Rusia, yang digunakan ketika Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pakar politik di Kiev, Olexiy Haran mengatakan Presiden Yanukovych ingin mengalihkan perhatian para pemilih dari kemacetan ekonomi Ukraina.
“Situasi ekonomi negara ini belum membaik, jadi ia perlu melakukan sesuatu, dan itulah sebabnya mudah mengatakan, sekarang saya akan mengutak atik isu bahasa, karena menurut jajak pendapat, isu bahasa bukan prioritas, bahkan bagi yang memilih Yanukovich,” ujar Haran.
Setelah runtuhnya Uni Soviet lebih dari 20 tahun lalu, bahasa Ukraina wajib digunakan di sekolah, film, dan papan iklan.
Redaktur majalah Literary Oksana Forostyna mengatakan, mudah bagi keluarganya untuk menggunakan kedua bahasa yang erat terkait itu.
Berbicara di Kiev, ia mengatakan warga di ibukota bisa berbicara dua bahasa.
“Ketika seseorang berbahasa Ukraina dan dijawab dalam bahasa Rusia, itu adalah sesuatu yang biasa di sini, sehingga kami bahkan tidak perlu menyebut perbedaannya. Saya rasa orang asing yang datang ke sini mungkin sangat terkejut, karena tidak banyak tempat di dunia di mana orang bisa menyaksikan hal seperti di Kiev,” papar Forostyna.
Evhenia Tymoshenko pindah ke London tahun 1994 ketika berumur 14. Tahun lalu, ia pindah lagi ke Kiev untuk membantu ibunya, Yulia, pemimpin oposisi yang dipenjara. Ia memperhatikan perubahan bahasa di Ukraina.
Ia mengatakan, “Bahkan orang yang berbahasa Rusia yang tinggal di Ukraina tetapi bukan orang Ukraina, mereka lebih suka, hanya bahasa Ukraina yang digunakan sebagai bahasa nasional atau pemerintahan, karena mereka suka Ukraina, mereka ingin Ukraina menjadi negara kuat.”
Pakar politik di Lviv, Sergiy Kudelia, mengatakan undang-undang bahasa baru itu bisa menimbulkan akibat pantulan bagi presiden.
“Diberlakukannya undang-undang bahasa Rusia bisa membantu oposisi mengerahkan pendukungnya menentang Yanukovych,” ujar Kudelia.
Ia mengatakan para pemilih bisa berpendapat bahwa kesetiaan Yanukovich tidak kepada Ukraina.
“Yanukovich benar-benar seorang agen asing, agen Kremlin, agen Rusia, yang memajukan kepentingan negara lain,” tambahnya.
Karena mengangkat isu bahasa yang peka minggu ini, presiden mungkin telah menggerakkan para pendukungnya dan penentangnya.