Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (6/12) dijadwalkan hadir dalam pertemuan virtual para pemimpin kelompok 7 negara industri terkemuka - G7.
Zelenskyy akan memiliki kesempatan untuk memberi pengarahan kepada para pemimpin mengenai situasi di Ukraina hampir dua tahun setelah invasi Rusia, yang mendorong puluhan negara memberikan bantuan militer dan kemanusiaan kepada Ukraina.
Pertemuan yang diselenggarakan pada Rabu itu berlangsung sehari setelah Zelenskyy membatalkan kehadirannya dalam telekonferensi dengan para anggota Senat AS, di mana ia diperkirakan akan mengadvokasi kelanjutan dukungan militer.
Zelenskyy tidak dapat hadir pada pengarahan itu karena sesuatu terjadi pada saat-saat terakhir, kata pemimpin fraksi mayoritas di Senat Chuck Schumer pada konferensi pers.
Schumer mengatakan Zelenskyy telah diundang untuk berbicara melalui video pada pertemuan tertutup sehingga mereka yang hadir dalam pertemuan tersebut dapat “mendengar langsung darinya mengenai apa persisnya yang dipertaruhkan” dan membantu para legislator dalam memutuskan tentang legislasi yang akan mencakup miliaran dolar bantuan baru untuk Ukraina.
Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Shalanda Young memperingatkan dalam suratnya kepada para pemimpin Kongres pada Senin bahwa pada akhir tahun ini, AS tidak akan lagi memiliki dana untuk mengirim senjata dan bantuan untuk Ukraina.
Pada Oktober lalu, pemerintahan Biden meminta persetujuan Kongres untuk mengucurkan hampir $106 miliar guna mendanai rencana ambisius untuk Ukraina, Israel dan keamanan perbatasan AS.
Tetapi pendanaan bagi Ukraina menjadi kontroversi secara politik. Beberapa legislator sayap kanan di DPR yang didominasi tipis oleh fraksi Republik menentang bantuan lebih lanjut, dengan alasan bantuan itu tidak untuk kepentingan AS.
Sementara itu Angkatan Udara Ukraina pada Rabu mengatakan bahwa Rusia melakukan serangan pada malam sebelumnya dengan 48 drone dan pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 41 di antaranya. [uh/ab]
Forum