Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan “kita harus perkirakan aktivitas permusuhan yang lebih besar dari Rusia” pekan ini, sementara para pemimpin Uni Eropa mempertimbangkan apakah akan mendukung status Ukraina sebagai kandidat anggota Uni Eropa.
“Bukan hanya terhadap Ukraina, tetapi juga terhadap negara-negara Eropa lainnya. Kami bersiap. Kami siap. Kami peringatkan mitra-mitra,” kata Zelenskyy dalam pidato hariannya Minggu malam.
Komisi Eropa merekomendasikan pekan lalu agar Ukraina mendapat status kandidat. Ke-27 negara anggota blok tersebut akan membahas isu itu dan memberikan suara mereka dalam sebuah KTT hari Kamis dan Jumat. Jika Ukraina mendapat status kandidat, proses bergabung dengan Uni Eropa sepenuhnya akan memerlukan waktu bertahun-tahun.
Sementara itu, Zelenskyy mengatakan, “pertempuran sengit berlanjut di Donbas,” daerah bagian timur Ukraina yang telah menjadi fokus upaya Rusia dalam beberapa bulan ini.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg hari Minggu memperingatkan bahwa perang Rusia di Ukraina dapat berlangsung lama. Tetapi ia mengatakan sekutu-sekutu Barat tidak boleh membatasi dukungan mereka bagi pasukan Kyiv.
“Kita harus siap mengingat fakta bahwa ini dapat memakan waktu bertahun-tahun,” kata Stoltenberg kepada mingguan Jerman Bild am Sonntag. “Kita tidak boleh berhenti mendukung Ukraina, meskipun biayanya tinggi, bukan hanya untuk dukungan militer, juga karena kenaikan harga energi dan makanan.”
PM Inggris Boris Johnson, yang berkunjung ke Kyiv hari Jumat dengan membawa tawaran pelatihan bagi pasukan Ukraina, juga memperingatkan tentang risiko “kelelahan Ukraina” sementara perang berlanjut hingga empat bulan dalam beberapa hari mendatang.
Dalam kolom opini di harian London Sunday Times, Johnson mengatakan ini artinya harus dipastikan bahwa “Ukraina menerima senjata, peralatan, amunisi dan pelatihan lebih cepat daripada penjajah.”
Zelenskyy mengatakan ia telah mengunjungi pasukan di wilayah selatan, Mykolaiv, sekitar 550 kilometer sebelah selatan Kyiv.
“Mereka yakin: mereka tidak meragukan kemenangan kita,” katanya dalam pesan video hari Minggu yang tampaknya direkam di kereta yang sedang bergerak. “Kita tidak akan menyerahkan bagian selatan kepada siapa pun, dan semua yang merupakan milik kita, akan kita rebut” dari Rusia.
Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia telah menghancurkan beberapa wilayah di Mykolaiv dan Odesa. “Kerugiannya signifikan,” ujarnya. “Banyak rumah telah dihancurkan, logistik sipil terganggu.” [uh/ka]