Kelompok massa yang marah membantai hampir 300 buaya di sebuah peternakan buaya di Sorong, Provinsi Papua Barat, setelah seorang warga dibunuh oleh salah satu buaya tersebut, kantor berita AFP melaporkan.
Pembantaian tersebut terjadi Sabtu (14/7), setelah pemakaman korban. Korban, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Sugito, 48 tahun, jatuh ke sebuah kolam penangkaran di peternakan tersebut saat sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya, menurut keterangan polisi dan pejabat konservasi.
Sugito digigit di kaki dan tewas setelah terkena kibasan mematikan ekor buaya, kata pejabat. Buaya termasuk hewan dilindungi
Kerabat Sugito dan warga setempat yang marah karena peternakan berlokasi di kawasan pemukiman, mendatangi kantor polisi.
Kepala Balai Konservasi Bassar Manulang mengatakan mereka diberitahu bahwa peternakan buaya tersebut bersedia membayar kompensasi.
“Kami membuat perjanjian dengan keluarga korban dan menyampaikan belasungkwawa,” kata Manulang menambahkan.
Namun massa, yang jumlahnya mencapai “ratusan”, tidak puas. Mereka mendatangi peternakan buaya dengan bersenjatakan pisau, golok dan sekop, kemudian membantai 292 buaya. Buaya yang dibantai mulai dari anak-anak buaya berukuran berukuran 10 sentimeter hingga buaya dewasa yang bisa berukuran hingga dua meter.
Para petugas kepolisian dan Balai Konservasi tidak mampu mencegah pembantaian karena kalah jumlah.
Para pejabat berwenang mengatakan mereka menyelidiki kasus ini dan mungkin akan mengajukan tuntutan pidana.
“Kami sekarang masih menanyai para saksi,” kata Kapolres Sorong AKBP Dewa Made Sidan Sutrahna. [ft/au]
