Ekspor heroin dan fentanyl ilegal dari Meksiko ke AS sedang mengalami peningkatan, menurut World Drug Report 2017 yand disusun oleh International Narcotics Control Board (INCB) yang didukung oleh badan PBB, U.N. Office on Drugs and Crime (UNODC).
Berbicara di Mexico City, sebagaimana dalam laporan, yang melacak konsumsi dan produksi narkotika di seluruh dunia, yang dirilis hari Kamis, Ketua INCB, Raul Martin del Campo mencatat peningkatan signifikan dari penggunaan narkoba di seluruh dunia, yang menyikapi panen dan perdagangan obat-obatan iligel di dan dari Amerika Selatan.
“Panen ganja yang anda saksikan di banyak negara di seluruh Amerika Selatan, sebagaimana juga anda saksikan di Meksiko, yang diselundupkan ke Amerika Serikat telah meningkat dalam jumlah signifikan sebagaimana dicatat dalam laporan,” ujarnya. “Pendahulu Fentanyl yang juga telah terdeteksi memasuki negara itu, yang juga memiliki konsekuensi terkait dengan komposisi dari obat-obatan ini telah diekspor secara ilegal.”
Penyitaan Fentanyl meningkat
Penyitaan terhadap fentanyl, sebuah kontributor signifikan atas timbulnya epidemi kematian akibat overdosis, oleh U.S. Customs and Border Protection telah meningkat dari kurang 1 kilogram pada tahun 2013 hingga sekitar 200 kilogram pada tahun 2016, ujar INCB.
Tiga perempat dari seluruh kokain yang dikonsumsi di Meksiko berasal dari Meksiko sendiri dan Amerika Tengah, ujar laporan tersebut.
Meksiko berada di bawah tekanan yang semakin meningkat untuk menanggulangi perdagangan narkoba setelah terjadi lebih dari 25.000 kasus pembunuhan yang tercatat pada tahun lalu di seluruh negara itu saat gang-gang pengedar narkoba yang saling bersaing semakin terpecah ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih kejam. [ww]
