Tautan-tautan Akses

Program Pangan Dunia Himbau Bantuan untuk Pengungsi Rohingya


Muslim Rohingya, yang menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh, melewati lapangan berlumpur setelah menerima bantuan dari pusat distribusi bantuan dekat kamp pengungsi Balukhali, Bangladesh, Kamis, 28 September 2017.
Muslim Rohingya, yang menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh, melewati lapangan berlumpur setelah menerima bantuan dari pusat distribusi bantuan dekat kamp pengungsi Balukhali, Bangladesh, Kamis, 28 September 2017.

Kepala badan bantuan pangan PBB hari Minggu mendesak masyarakat internasional agar meningkatkan bantuannya bagi operasi pertolongan pengungsi Rohingya di Bangladesh, kalau tidak, "ada risiko malapetaka besar-besaran."

Lebih dari setengah juta orang Muslim Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh dalam sedikit lebih dari sebulan untuk menghindarkan operasi militer Myanmar yang telah dikutuk sebagai pembersihan etnis. Penindakan itu adalah sebagai tanggapan atas beberapa serangan maut terhadap pos-pos keamanan oleh pemberontak Muslim.

Pihak berwenang telah menampung pengungsi di sejumlah kamp yang sudah ada dekat perbatasan, tetapi jumlahnya yang sangat besar dan kecepatan arus pengungsi itu telah menciptakan kebutuhan yang sangat mendesak, termasuk pangan.

"Bangladesh sendiri tidak dapat menanganinya. Masyarakat internasional harus turut membantu," David Beasley, kepala Program Pangan Dunia PBB, mengatakan setelah menyaksikan pembagian pangan kepada pengungsi di kamp Kutupalong, dekat Cox’s Bazar.

Ia mengatakan WFP atau Program Pangan Dunia membutuhkan $ 75 juta dalam lima hingga enam bulan berikut untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sekarang dan yang diantisipasi.

WFP mengatakan mereka sudah mendaftar kira-kira 460 ribu orang dalam kamp-kamp dengan program yang memberi mereka 25 kilogram beras setiap dua minggu untuk 6 bulan mendatang. [gp]

XS
SM
MD
LG