Seorang calon Presiden utama di Afghanistan mendesak Presiden Donald Trump hari Jumat (26/7), untuk menguji kekuatan militer AS terhadap Rusia, alih-alih mengancam orang-orang Afghanistan yang “tertindas”.
Para politisi dan masyarakat di negara yang dilanda perang itu terus mengungkapkan kemarahan kepada Trump yang mengklaim rencana militernya dengan mengatakan, "jika dilaksanakan AS dapat memenangkan perang Afghanistan dalam waktu 10 hari, menewaskan 10 juta orang dan menyapu Afghanistan 'dari muka bumi'."
Mantan panglima perang anti-Amerika, Gulbuddin Hekmatyar, ketika berbicara kepada ribuan pendukungnya di Kabul, mengecam pernyataan Trump itu. Kerumunan massa yang kurang dari 10.000 orang itu juga meneriakkan, "Kematian bagi Amerika, Kematian bagi Trump".
"Kami bertanya kepada Trump, jika Anda punya keberanian dan kekuatan, dan percaya pada kekuatan militer Anda, maka ujilah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan bukan rakyat Afghanistan yang tertindas," kata Hekmatyar.
Dia juga mengkritik pemerintah koalisi Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani karena mencari "klarifikasi" dari Washington dan bukannya mencela pernyataan Trump. Hekmatyar dan para pejuangnya bertempur bersama Taliban melawan pasukan AS dan NATO sampai dua tahun lalu, ketika ia menandatangani perjanjian perdamaian dan rekonsiliasi dengan pemerintah yang didukung AS di Kabul. (ps/pp)