Tautan-tautan Akses

Protes Sengketa Buruh Masa Perang, Jepang Panggil Dubes Korsel


Lee Chun-sik, 94 tahun, korban kerja paksa zaman pendudukan Jepang di Semenanjung Korea sebelum Perang Dunia II berakhir, duduk di kursi roda dalam unjuk rasa di Mahkamah Agung di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2018. (Foto: AP)
Lee Chun-sik, 94 tahun, korban kerja paksa zaman pendudukan Jepang di Semenanjung Korea sebelum Perang Dunia II berakhir, duduk di kursi roda dalam unjuk rasa di Mahkamah Agung di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2018. (Foto: AP)

Jepang telah memanggil duta besar Korea Selatan untuk memprotes penolakan Seoul untuk bergabung dalam panel arbitrase guna menyelesaikan perselisihan tentang buruh kerja paksa dalam Perang Dunia II.

Korea Selatan mempunyai waktu hingga Kamis (18/7) tengah malam, untuk menanggapi permintaan Jepang untuk menghadiri panel tiga negara.

Negara-negara yang bertetangga itu berselisih karena keputusan pengadilan Korea Selatan yang memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang memberi tunjangan kepada para korban kerja paksa selama pemerintahan kolonial Jepang di Semenanjung Korea pada 1910-1945.

Tokyo sedang mempertimbangkan untuk membawa masalah ini ke Pengadilan Internasional.

Kantor Berita Kyodo mengatakan, Menteri Luar Negeri Taro Kono memanggil Duta Besar Korea Selatan untuk Jepang Nam Gwan Pyo pada Jumat pagi.

Pada waktu yang sama, Seoul memprotes kontrol ketat Jepang pada ekspor teknologi tinggi ke Korea Selatan yang bisa berdampak pada pasokan global ponsel pintar dan layar tampilan (display). [ps/ft]

XS
SM
MD
LG