Puluhan ribu orang berunjuk rasa di Australia, Perancis, Italia dan Yunani pada Sabtu (24/7), memicu bentrokan dengan polisi. Mereka berdemonstrasi menentang pembatasan terkait COVID-19 dan sanksi yang diberlakukan pemerintah terhadap warga yang belum divaksin.
Puluhan demonstran ditangkap setelah sebuah aksi tak berizin di Sydney. Kepala polisi di kota itu menyebut mereka yang terlibat dalam demo sebagai"moron" atau orang-orang bodoh.
Penyelenggara menyebut demonstrasi itu sebagai aksi kebebasan. Para peserta mengusung poster dan spanduk bertuliskan "Bangun Australia" dan "Sikat habis korupsi."
Di Perancis, polisi menembakkan gas air mata dan meriam air terhadap sebagian demonstran. Diperkirakan 160 ribu orang turun ke jalan-jalan dalam protes-protes nasional menentang kebijakan "kartu kesehatan" yang diumumkan Presiden Emmanuel Macron. Kebijakan itu akan mengurangi secara drastis akses warga yang belum divaksin ke restoran dan tempat umum.
Di Indonesia dan Inggris, pemerintah telah melonggarkan pembatasan pandemi meski di tengah lonjakan infeksi virus corona.
Di Athena, Yunani, AFP melaporkan sekitar 5.000 orang berunjuk rasa membawa poster-poster bertuliskan "Jangan sentuh anak-anak kami."
Ribuan orang berunjuk rasa di sedikitnya 80 kota di seluruh Italia sementara Roma berusaha memperlamban penyebaran virus. Sebagian besar peserta aksi tak mengenakan masker.
Green Pass atau Kartu Hijau, perpanjangan dari sertifikat digital COVID-19 di Uni Eropa, akan diwajibkan mulai 6 Agustus bagi siapapun yang ingin memasuki bioskop, museum, kolam renang dalam ruangan, stadion olahraga, ataupun restoran. [vm/ft]