Tautan-tautan Akses

Puluhan Tewas di Sudan di Tengah Pertempuran antara Pasukan Militer dan Paramiliter


Tentara Sudan, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, berfoto di pangkalan Rapid Support Forces (RSF) di kota Laut Merah Port, Sudan. (Foto: AFP)
Tentara Sudan, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, berfoto di pangkalan Rapid Support Forces (RSF) di kota Laut Merah Port, Sudan. (Foto: AFP)

Satu kelompok dokter di Sudan melaporkan pada Senin (17/4) pagi bahwa korban sipil yang tewas akibat terperangkap dalam pertempuran antara militer Sudan dan sebuah kelompok paramiliter telah bertambah menjadi sedikitnya 97 sementara 365 lainnya terluka, menurut laporan Reuters. Berbagai laporan lainnya mengatakan hingga 600 orang yang terluka.

Pertempuran meletus hari Sabtu antara unit-unit militer yang loyal kepada Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, kepala badan pemerintah transisi Sudan, Dewan Kedaulatan, dan pasukan paramiliter, Pasukan Dukungan Cepat (RSF), pimpinan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, deputi kepala dewan tersebut, lapor Reuters.

PBB telah mengumumkan gencatan senjata tiga jam pada Minggu sore antara kedua kelompok itu. Namun penduduk memberitahu media bahwa ledakan hebat dan penembakan yang berlanjut, serta serangan udara yang menggempur target-target RSF, masih terdengar pada Minggu malam.

Asap terlihat mengepul dari sebuah lingkungan di Khartoum, Sudan, Sabtu, 15 April 2023. (Foto: AP)
Asap terlihat mengepul dari sebuah lingkungan di Khartoum, Sudan, Sabtu, 15 April 2023. (Foto: AP)

Pada Minggu (16/4) pagi, tembakan hebat terdengar di tengah kota Khartoum, di sekitar markas besar militer dan istana presiden Sudan.

Militer dan RSF sama-sama mengklaim telah menguasai lokasi-lokasi strategis tersebut.

“Ini seperti pertempuran habis-habisan,” kata Salman Baldo, direktur Sudan Transparency and Policy Tracker, organisasi antikorupsi, kepada VOA.

Menurut Baldo, tidak ada upaya mediasi yang akan berhasil karena tampaknya kedua jenderal itu telah menganggap pihak lainnya sebagai penjahat dan mungkin bersiap untuk bertempur habis-habisan.

Para menteri luar negeri AS dan Inggris telah menyerukan “penghentian segera kekerasan” di Sudan dan mendesak pihak-pihak yang berlawanan agar kembali ke pembicaraan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan sejawatnya dari Inggris James Cleverly mengemukakan pernyataan mereka itu di sela-sela pembicaraan G7.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam pertempuran antara militer Sudan dan pasukan paramiliter yang telah menewaskan tiga pekerja PBB untuk Program Pangan Dunia.

Guterres “mengecam keras kematian dan cederanya warga sipil, termasuk kematian tiga staf anggota Program Pangan Dunia di Darfur Utara, dengan dua lainnya luka berat,” kata juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan, “Mereka yang bertanggung jawab harus diajukan ke muka hukum tanpa ditunda-tunda.” [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG